You are hererenungan / Iman Kristen: Iman untuk Berjalan di Atas Air – Bagian 3

Iman Kristen: Iman untuk Berjalan di Atas Air – Bagian 3


By suwandisetiawan - Posted on 17 December 2018

Iman Kristen 5: Memindahkan gunung ke lautan (Markus 11:12-14, 20-25)

Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: “Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.”

Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Menata ulang pemandangan fisik—apakah itu maksud Yesus? Apakah itu tujuan-Nya?

Sebuah pertanyaan untuk Anda di bagian ini: Apa yang akan Anda lakukan terkait janji Yesus di ayat 22 dan 23? Jika Anda memandangnya sebagai janji harafiah tentang dunia secara fisik, maka ini bisa berarti Yesus berbohong, atau tak seorang pun memiliki cukup iman kepada Tuhan, atau semua orang dipenuhi keraguan.

Janji Allah melalui Yesus

Saya tahu Tuhan Yesus punya kekuatan yang dimaksud. Dia memiliki kuasa tak terbatas atas semua yang ada di dunia. Namun, Dialah satu-satunya yang mampu. Salah satu alasan mengapa hanya Yesus yang bisa terdapat dalam janji Allah di 1 Korintus 10:13.

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

Kekuatan untuk membuat Allah bertindak dan memenuhi setiap permohonan doa kita akan membentuk semacam godaan yang bakal merusak setiap orang, kecuali Yesus. Alhasil kita akan menggunakan kekuatan tersebut untuk hal-hal yang egois, picik, duniawi, dan tidak berkenan bagi Allah. Hasilnya adalah lebih banyak lagi kejahatan.

Allah memberikan Yesus segala kuat kuasa karena hanya Dia yang sanggup menangani kekuatan dan kekuasaan sedemikian besar, hari demi hari, sampai selama-lamanya, tanpa dirusak atau disesatkan olehnya.

Pemahaman pribadi saya mengenai ayat-ayat dalam Markus 11 adalah, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan alam fisik untuk membantu kita memahami betapa besar kuasa dan pengaruh doa-doa yang penuh iman, serta pilihan-pilihan iman kita, di alam rohani dan di Surga. Di alam tak kasatmata itulah, doa-doa dan pilihan-pilihan iman Kristen punya pengaruh luar biasa. Mereka dapat mengatur ulang lanskap spiritual dengan dampak sama kentara dan memukau seperti ketika sebuah pegunungan besar dilemparkan ke laut.

Setiap kali seseorang yang terhilang diselamatkan, rasanya seperti gempa bumi di alam tersebut. Beberapa bagian Surga yang teramat penting bagi Allah Tritunggal turut berubah. Bertambah satu jiwa lagi yang taat di dalam iman, yang mengizinkan pengorbanan Yesus untuk menghapus semua dosa dan membangun hubungan baru sebagai seorang anak dalam keluarga Allah. Sementara kita menjadi semakin mirip Kristus, lanskap spiritual kita akan terus bertumbuh, merefleksikan secara akurat apa yang terjadi dalam jiwa kita.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas:

Saya mendapati bahwa ayat-ayat di atas dan ide-ide yang baru saya bagikan merupakan bukti meyakinkan tentang iman Kristen, bahwa janji Tuhan dalam Markus 11 tak dapat diterapkan untuk memengaruhi alam fisik di masa kini.

Alasannya:

Tak seorang pun punya hati yang cukup murni untuk menangani kekuatan sebesar itu.
Yesus adalah satu-satunya yang berkuasa atas semua ciptaan di dunia untuk mewujudkan hal sehebat itu.
Allah Tritunggal lebih peduli pada hal yang bersifat kekal daripada sementara. Mereka ingin kita menjalani hidup beriman yang berpengaruh pada kekekalan tersebut.
Kekuatan yang Mereka berikan kepada kita sungguh mengagumkan dan luar biasa. Keyakinan Mereka terhadap kita sangat menakjubkan dan memberi kenyamanan. Perbedaan yang paling penting, perbedaan yang sejati justru terjadi ketika kita tidak dapat melihat kejadiannya.

Itulah mengapa kita juga butuh iman, bukan hanya ketaatan. Ketaatan tanpa iman takkan menghasilkan pengaruh positif di Surga (Galatia 3).

Terima kasih telah membaca artikel ini, serta merenungkan dan berdoa tentang hal yang kita bahas. Saya yakin Tuhan bersedia membantu siapa pun yang ingin menumbuhkan iman untuk “berjalan di atas air”. Dengan pemahaman lebih baik tentang iman Kristen, Anda kini dapat mencari Tuhan dan membiarkan Dia menggunakan iman Anda untuk melakukan hal-hal besar.

Source : https://gkdi.org/blog/iman-kristen-berjalan-di-atas-air-3/

Tags