You are hereBagian F. "Alkitab Adalah Milik Kita"

Bagian F. "Alkitab Adalah Milik Kita"


Banyak orang merasa bahwa mereka tidak mungkin dapat memahami Alkitab, tidak peduli seberapa keras mereka mencoba. Bill dan Gwen Petroski juga merasakan hal tersebut sampai sesuatu terjadi dan membukakan jalan bagi mereka. Inilah kisah mereka.

"Salah satu berkat terbesar dalam hidup kami adalah mengetahui bahwa kami dapat membaca dan memahami Alkitab. Kami berdua tumbuh dalam kepercayaan yang tidak menekankan pada kebenaran Alkitab.

"Setelah menikah, kami mulai memikirkan hal-hal rohani. Kami merasa tidak puas sama sekali. Kami ingin anak-anak kami mengenal Allah dan memiliki nilai-nilai kristiani. Karena itu kami mulai menyelidiki Alkitab.

"Kemudian pada suatu saat kami menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi. Kami mulai menghadiri gereja yang mengkhotbahkan kebenaran Alkitab dan mendengar Firman Tuhan. Perlahan-lahan kami mulai menyadari bahwa Alkitab adalah milik kami dan kami dapat membaca dan mempelajarinya bagi diri kami sendiri."

Gwen: "Saya masih ingat dengan jelas ketika pertama kali membaca kitab Ibrani. Suatu Minggu pagi saya membacanya sampai selesai. Airmata saya mengalir, dan hal ini masih terjadi jika saya menyadari bahwa tembok pemisah antara Allah dan saya telah dirubuhkan, dan kini saya memiliki jalan kepada Allah."

Bill: "Ketika pertama kali membaca Efesus 2:8-9 dan memahami bahwa keselamatan hanya oleh kasih karunia karena iman, hati saya dipenuhi rasa syukur kepada Allah. Bagian itu selalu menjadi favorit saya.

"Sekarang kami tahu bahwa Alkitab adalah milik kami. Sementara kami terus membaca dan mempelajarinya, kami merasa Alkitab lebih berarti lagi bagi kami daripada sebelumnya. Kami mencoba menerapkan pengajaran-pengajarannya dalam kehidupan, sehingga anak-anak kami dapat melihat bahwa Firman Tuhan sungguh nyata bagi mereka."

Kesaksian Bill dan Gwen ini mengungkapkan getaran hati mereka karena menemukan kekayaan kebenaran rohani melalui pemahaman Alkitab pribadi. Roh Kudus melayani setiap orang percaya dengan cara-Nya yang khusus melalui Firman Tuhan, tetapi Dia juga memberikan pemahaman kepada orang-orang non-Kristen yang membaca Alkitab dengan kesungguhan hati mencari Allah.

Carl Armerding menceritakan kisah tentang seorang gembala domba di Australia dan istrinya yang mengenal Kristus dengan cara demikian. Mereka mulai membaca kitab Roma dari Alkitab tua milik keluarga untuk melewatkan waktu senggang di malam hari. Setelah beberapa waktu, pria itu berkata, "Istriku, jika isi buku ini benar, kita adalah pendosa-pendosa di hadapan Allah. Kita adalah orang-orang hukuman." Sebagai kesimpulan dari pembacaan mereka selama beberapa hari, pria itu berseru, "Istriku, bila buku ini benar, kita tidak perlu terus-menerus menjadi orang-orang hukuman. Seseorang bernama Yesus Kristus telah mengambil alih hukuman kita dengan cara mati bagi kita. Namun Dia hidup kembali dan Dia ingin kita percaya kepada-Nya."

Sungguhpun orang-orang ini memiliki pendidikan yang sangat terbatas, mereka mampu memperoleh kebenaran dasar yang diperlukan bagi keselamatan mereka dari Alkitab. Ketika mereka membaca Alkitab, mereka makin menemukan bahwa Alkitab diperuntukkan bagi mereka.

Alkitab juga diperuntukkan bagi Anda. Alkitab diperuntukkan bagi semua orang.