Penduduk asli Tibet yang telah percaya kepada Yesus dan berada di
luar tempat kelahiran mereka dan tinggal di desa-desa terpencil di
Himalaya, baru-baru ini telah berjalan kaki selama 17 hari untuk
menghadiri pelatihan Alkitab. Pelatihan itu pun dirahasiakan bahkan
tempat penyelenggaraannya pun tidak diumumkan. "Pelatihan ini
merupakan suatu tantangan besar," kata pemimpin sebuah pelayanan
yang menyelenggarakan pelatihan tersebut. "Kami memperkirakan ada
sekitar 10 penduduk dari desa-desa terpencil tersebut akan
menghadirinya, namun ada 15 penduduk yang hadir di hari pertama!"
Yang lebih mengejutkan lagi, hanya sedikit di antara 15 penduduk itu
yang bisa membaca dan menulis, serta mereka hanya mengerti bahasa
Tibet. Pelatihan tentang penerjemahan disampaikan oleh seorang
pemimpin yang mahir berbahasa Tibet. Dia mengatakan bahwa 15
penduduk itu akan menghadapi penganiayaan baik dari keluarganya dan
dari masyarakat di sekitarnya. Beberapa di antara mereka bekerja di
sebuah wihara lokal yang ada di desa itu. Namun penduduk asli Tibet
yang telah percaya itu berkomitmen untuk tetap mensharingkan Kabar
Baik kepada masyarakat di sekitarnya tanpa mempedulikan permasalahan
yang akan menyulitkan mereka.
Sumber: What In The World, June 30, 2002
Doakan supaya 15 penduduk yang mengikuti pelatihan dapat
menerapkan segala pengetahuan yang diperolehnya saat kembali ke
desa mereka.
Berdoa agar Allah menguatkan hati penduduk asli Tibet yang telah
percaya saat mereka memberitakan Kabar Baik kepada orang-orang di
sekitarnya.