Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 10
dari 46 negara

I N D I A

Umat Kristen menjadi target kekerasan di wilayah Rajasthan India. Hal tersebut sangat memukul pelayanan organisasi Hopegivers International. Wakil organisasi tersebut, Bill Bray, mengatakan bahwa kejadian itu dipicu oleh kemarahan kaum nasionalis non-Kristen atas sebuah buku yang memberikan penilaian negatif atas agama mereka. Bray mengatakan bahwa kelompok tersebut menyerang Hopegivers meski mereka tidak ada hubungannya dengan semua itu. Ia menjelaskan secara rinci reaksi kelompok itu. "Di Cota, di mana terdapat kantor utama Hopegivers, mereka membatalkan izin untuk semua institusi kami. Jadi, polisi pun mendatangi semua institusi kami, mengumumkan penutupan dan pembubaran sekolah-sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan. Para pekerja kesehatan dan panti asuhan tidak menyerah begitu saja. Bray mengatakan bahwa para pemimpin Hopegivers telah menjadi target penahanan. "Dua dari pemimpin kami masih berada di penjara. Mereka telah ada di penjara selama 16 hari. Mereka masih belum dapat menangkap Dr. Samuel Thomas atau Pendeta M.A. Thomas." Kelompok beragama non-Kristen tersebut merasa terancam karena ribuan orang di daerah mereka telah menjadi Kristen. Penyelidik federal masih berada di sana untuk melakukan penyelidikan.
[Sumber: Mission Network News, March 2006]

Pokok Doa:

  • Terus dukung dalam doa untuk pelayanan organisasi Hopegivers di India, khususnya sehubungan dengan penutupan sekolah-sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan yang mereka dirikan. Berdoa agar semua institusi tersebut dapat dibuka kembali dan dapat menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat.

  • Masa-masa ini merupakan masa yang sulit bagi Hopegivers. Mari kita naikkan doa bersama untuk dua pemimpin Hopegivers yang saat ini sedang ditahan agar imannya tetap teguh, supaya kejadian ini tidak membuat lemah semangat tim Hopegivers dalam melayani Tuhan.

e-JEMMi 11/2006


Di India, siaran-siaran radio menyediakan materi-materi pemuridan untuk membantu gereja. Sammy Tippit, penginjil dari Amerika, baru- baru ini melakukan perjalanan ke India untuk melakukan khotbah marathon. Dalam tiga hari, Sammy Tippit berkhotbah dan disiarkan dalam bahasa Hindi. Kemudian secara simultan, khotbah tersebut akan diterjemahkan dalam bahasa Tamil dan Telegu. Kerinduan Tippit adalah memproduksi materi-materi pemuridan dan kepemimpinan untuk komunitas Kristen yang sedang bertumbuh di India. Siaran-siaran khotbah tersebut akan membantu penjangkauan kepada banyak penduduk India dan mengenalkan mereka dengan Injil.

[Sumber: Mission Network News, February 23rd, 2006]

Pokok Doa:

  1. Doakan siaran-siaran khotbah Sammy Tippit agar dapat segera diterjemahkan dalam bahasa Tamil dan Telegu sehingga bisa menjangkau lebih banyak lagi orang-orang India yang belum mengenal Injil.

  2. Berdoa untuk Tippit dan kerinduannya untuk melakukan khotbah marathon dalam berbagai bahasa utama di Asia. Dengan demikian, Injil bisa didengar oleh orang-orang yang tinggal di seluruh penjuru Asia.

e-JEMMi 09/2006


Ketika usaha pemulihan pasca tsunami saat ini berfokus pada harapan baru, masa depan kelabu masih membayangi mereka yang menjadi yatim piatu akibat bencana itu. Wakil organisasi Hopegivers, Bill Bray mengatakan bahwa pemerintah India menganggarkan pemberian tunjangan bagi mereka yang menampung anak-anak yatim piatu tersebut. Apa yang dapat terjadi selanjutnya bisa jadi akan lebih rumit. "Ketika dana tersebut telah dicairkan ke desa-desa tersebut, kami kuatir banyak anak itu masih akan terabaikan. Keluarga-keluarga yang menampung anak-anak ini akan merasa mendapat bayaran karena telah menjadi semacam "orang tua asuh" tapi jika kemudian uang itu habis. Perlahan- lahan, akan lebih banyak anak yang akan kembali hidup di jalanan lagi." Bray mengatakan bahwa hal ini memberikan peluang besar bagi ladang penginjilan. Tim mereka saat ini sedang bekerja membangun panti-panti asuhan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah anak jalanan tersebut. "Bagi Hopegivers, hal itu memberikan kami kesempatan lain untuk menuai jiwa anak-anak yang belum memiliki masa depan yang jelas ini. Karena panti-panti itu telah dan sedang dibangun di tengah-tengah masyarakat, maka diharapkan orang akan dapat mengetahui bahwa mereka dapat menempatkan anak-anak tersebut di sana."

[Sumber: Mission Network News, January 3rd 2006]

Pokok Doa:

  1. Doakan agar dana yang diberikan kepada para orang tua asuh dapat dimanfaatkan dengan bijaksana untuk mencukupi kebutuhan anak-anak yatim piatu yang menjadi korban bencana di India.

  2. Doakan pembangunan panti asuhan untuk para anak yatim agar berjalan lancar. Berdoa agar panti asuhan ini nantinya dapat menjadi saluran kasih untuk mengenalkan Kristus kepada anak-anak itu.

e-JEMMi 02/2006


Diskusi antara perwakilan Hopegivers International (HI) dan pemimpin hak-hak sipil warga India akhirnya dapat melihat banyaknya orang Dalit yang menjadi pengikut Kristus. Mereka ingin mendirikan Karnataka Dalit Center dan Christian Institute of Medical Sciences. Salah seorang perwakilan HI mengatakan bahwa mendirikan pusat konseling adalah hal yang sangat menyenangkan, apalagi ditambah dengan mendirikan pusat kesehatan. "Setiap orang Dalit, atau orang Kristen lainnya yang diterima masuk ke perguruan tinggi kedokteran, kepadanya akan diberi pendidikan Kristen ditambah dengan pengetahuan tentang kedokteran di mana mereka akan pergi dan menjadi misionaris Kristen yang berprofesi sebagai dokter di salah satu dari 600.000 desa di India yang belum pernah mendengar tentang Kristus." Para Dalit sudah menanggalkan agama lama mereka. Agama itu sudah memperbudak mereka selama berabad-abad. Perwakilan itu juga mengatakan bahwa pertalian dengan hak asasi warga Dalit merupakan upaya yang penting. "Sejak dari mula HI tidak hanya menjanjikan untuk mendirikan sekolah dan klinik bagi anak-anak, tetapi mereka juga mengatakan bahwa mereka melakukan semua ini karena kasih Kristus. Ini merupakan terobosan bagi pelayanan-pelayanan Kristen di India."

[Sumber: Mission Network News, May 2nd 2005]

Pokok Doa:

  1. Mengucap syukur untuk kerjasama yang terjalin antara Hopegivers International (HI) dan pemimpin hak-hak sipil warga India dalam mendirikan Karnataka Dalit Center dan Christian Institute of Medical Sciences. Kiranya melalui kerjasama ini, Injil bisa semakin luas disebarkan.

  2. Doakan proyek pendirian sekolah dan klinik bagi anak-anak di India. Berdoa supaya proyek-proyek ini menjadi terobosan bagi pelayanan Kristen di India.

e-JEMMi 19/2005


Bagaimana 1000 orang perintis gereja baru muncul dari "the missionaries' graveyard" (tanah kuburan bagi para misionaris)? Bihar, sebuah wilayah di India bagian utara dengan jumlah penduduk sebanyak 87 juta jiwa dikenal sebagai "the missionaries' graveyard" (tanah kuburan bagi para misionaris). Meskipun julukan itu sudah agak berkurang sejak lima tahun terakhir ini karena ada sekitar 1000 pekerja gereja telah dilatih di wilayah ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? "Yang terpenting adalah melatih para petobat baru dan meneguhkan orang-orang Kristen untuk menyebarkan Injil dengan budaya oral. Hasilnya melebihi dari target yang kita impikan," kata Rev. Jim Bowman dan istrinya, Carla. Tahun 1998, pasangan ini mulai melatih 120 penginjil dan para pendeta melalui komunikasi oral. Fakta yang lebih menggembirakan, para peserta pelatihan ini langsung mempraktikkan apa yang telah diterimanya: seorang pendeta telah merintis berdirinya 30 gereja baru, ada juga yang merintis 20, 5, 15, dan 17 gereja -- berita menggembirakan dari Bihar!

Konsep penginjilan tradisional yang mempergunakan traktat dan pemahaman Alkitab memberikan dampak kecil karena banyak masyarakat suku-suku terpencil yang masih buta huruf; materi dalam bentuk tulis kurang memberikan pengaruh. Para penginjil dilatih untuk menggunakan cerita-cerita dan lagu untuk mengomunikasikan Injil. Dalam lima tahun, lebih dari 1000 perintis gereja telah dilatih. Mereka inilah yang akan menolong ribuan orang untuk mengenal kasih Kristus dan merintis gereja-gereja baru.

[Sumber: http://www.dawnministries.org]

Pokok Doa:

  1. Bersyukur atas 1000 orang perintis gereja baru yang telah dilatih untuk mengenalkan Kristus kepada penduduk India dan merintis berdirinya gereja-gereja baru.
  2. Doakan supaya para peserta pelatihan mendapat cukup bekal untuk menerapkan setiap prinsip dan pengetahuan Kristen yang diterimanya saat kembali ke wilayahnya masing-masing.

e-JEMMi 11/2004


Seorang misionaris yang ada di wilayah Orissa, India, telah ditangkap. Perwakilan dari Gospel For Asia mengatakan bahwa sebuah kelompok radikal Hindu bertanggung jawab atas penangkapan ini. "Kami mengetahui jumlah yang pasti dari misionaris yang melayani di wilayah ini. Baru-baru ini salah satu dari misionaris kami ditangkap dan dipenjarakan selama 10 hari karena telah membaptis seorang non- Kristen. Sekarang dia dibebaskan dengan jaminan dan kasusnya tetap akan disidangkan. Ada 10 orang misionaris lain yang juga sedang menunggu kasusnya disidangkan karena mereka juga membaptis orang- orang non-Kristen." Menurut perwakilan ini, di India diberlakukan aturan bahwa para petobat baru harus menandatangani dokumen pernyataan pertobatan. Meskipun sudah mempunyai semua dokumen tertulis resmi, namun polisi lokal dan pemerintah setempat masih suka mencari-cari permasalahan bagi petobat baru ini. Menurut berita, kelompok radikal Hindu ini mempunyai agen-agen yang telah ditunjuk di setiap distrik wilayah, khusus untuk memonitor aktivitas-aktivitas umat Kristen dan para misionaris yang melakukan pelayanan di distrik tersebut.

[Sumber: Mission Network News, January 1st, 2004]

Pokok Doa:

  • Doakan untuk keselamatan umat Kristen dan para misionaris yang saat ini tinggal di wilayah India. Berdoa agar Allah memberikan kekuatan sehingga mereka terus memenangkan jiwa disamping keadaan- keadaan yang menyulitkan mereka.
  • Berdoa untuk kelompok-kelompok non-Kristen dan para pejabat pemerintah sehingga suatu saat nanti mereka mempunyai kesempatan untuk mengenal kasih Yesus.

e-JEMMi 04/2004


Apakah wanita buta aksara bisa menjadi misionaris yang lebih efektif daripada wanita-wanita berpendidikan? Bindu Choudhrie, istri dari Dr. Victor Choudhrie, mengatakan, "Sudah menjadi hal yang biasa bagi kaum istri dari para pria yang bekerja secara full-time dalam pelayanan Kristen. Kaum istri ini bekerja dalam ruang lingkup pelayanan suaminya, tetapi kontribusi mereka jarang sekali diperhatikan. Dalam kursus yang telah kami mulai sejak 13 bulan yang lalu, kami telah mendorong para wanita ini untuk menggunakan segenap potensi mereka yang telah Kristus percayakan dalam diri mereka. Kebanyakan dari para wanita ini hanya mengetahui teori, tetapi mereka belum pernah menerapkannya. Meskipun demikian, buah dari pelayanan mereka dapat segera terlihat ketika mereka mulai menampakkan peran mereka. Lebih dari 2000 wanita yang mengikuti kursus ini, 30% diantaranya telah menjadi perintis gereja -- mereka mengenalkan orang kepada Kristus, membaptis, dan memuridkan mereka. Para wanita ini telah merintis berdirinya 728 gereja rumah. Hal ini sungguh menarik." Para wanita yang berpendidikan rendah bisa menjadi misionaris yang lebih efektif daripada wanita berpendidikan. Salah satu strategi utama yang kami lakukan adalah mengadakan doa keliling sebelum melakukan perintisan gereja."

Sumber: FridayFax, October 10, 2003

  • Bersyukur atas para wanita India yang saat ini melayani secara aktif di beberapa wilayah di India.
  • Berdoa agar Allah terus memberikan hikmat kepada para wanita ini khususnya yang berpendidikan rendah yang merintis berbagai pelayanan di India. Dengan demikian mereka bisa menjadi saksi- saksi Kristus yang efektif untuk menjangkau masyarakat di sekelilingnya.

e-JEMMi 50/2003


Indian Bible School tengah bersiap-siap untuk meluluskan para muridnya. Semenjak didirikan 25 tahun yang lalu, sekolah Alkitab Hope Givers International di India Utara telah siap-siap untuk meluluskan salah satu kelas terbesarnya pada bulan Februari lalu. Perwakilan dari Bible Pathway Ministries mengatakan bahwa Hope Givers International yang juga merupakan 'saudara pelayanannya' saat ini sedang melakukan persiapan untuk mengutus 2000 pendeta baru menuju ke ladang pelayanan. "Kami mengutus para lulusan baru ini dan membekali mereka dengan Alkitab "Best of Bible Pathway", versi King James, yang baru saja diterbitkan sebagi hadiah kelulusan mereka. Alkitab ini akan mereka bawa ke mana pun mereka pergi." "Kemungkinan besar mereka (lulusan baru ini) akan pergi melayani di Delhi bulan Desember nanti. Dengan demikian mereka bisa melayani di sana saat Natal dirayakan. Sungguh merupakan suatu sukacita saat mengetahui bahwa Kabar Baik akan segera tiba di Delhi. Alkitab ini dibawa dan diberikan oleh para pendeta baru yang juga akan mulai merintis berdirinya gereja-gereja baru serta menceritakan kepada banyak orang tentang kisah Natal."

Sumber: Mission Network News, November 6th, 2003

  • Bersyukur atas 2000 lulusan baru yang telah siap diutus untuk melayani di India. Berdoa agar Allah terus memantapkan kerinduan pelayanan mereka dan membekali mereka dengan kasih pelayanan yang tulus.
  • Doakan untuk pelayanan baru yang akan mereka rintis di India. Berdoa supaya mereka bisa menjalin relasi dengan para penduduk yang membuka kesempatan untuk merintis berdirinya gereja-gereja baru di wilayah ini.

e-JEMMi 49/2003


Penganiayaan yang dialami orang-orang Kristen di India semakin memperkuat iman mereka. Undang-undang anti-konversi yang mendatangkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen mendapatkan banyak perhatian dari banyak umat Kristen di seluruh dunia. Namun, Dr. Bobby Gupta dari HBI Global Partners mengatakan bahwa pada saat penganiayaan datang, orang-orang Kristen itu menunjukkan kondisi terbaik mereka. "Kami sering melihat bagaimana gereja meresponi penganiayaan tersebut dengan mengatakan, 'Jika penganiayaan itu kami alami, kami akan memberikan hidup kami kepada Kristus sehingga melalui penganiayaan ini Allah bisa mengerjakan perkara-perkara yang lebih besar lagi.'" Berbeda dengan waktu-waktu yang lalu, sepanjang perjalanan misi di India, saat ini orang-orang lebih responsif terhadap Injil, banyak gereja didirikan, banyak orang muda menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan ingin mengerjakan sesuatu yang lebih besar lagi bagi Allah. HBI sedang melatih banyak orang melalui institut Alkitab yang mereka dirikan.

Sumber: Mission Network News, October 27th, 2003

  • Bersyukur atas penyertaan Tuhan bagi penduduk di India sehingga saat ini mereka bisa menjadi lebih responsif terhadap Injil, banyak gereja baru dirintis, dan banyak pemuda yang menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
  • Doakan HBI Global Partners yang melakukan pelayanan di India agar bisa menolong umat Kristen di India yang sedang mengalami penganiyaan.

e-JEMMi 44/2003


Orang-orang Hmar Kristen yang tinggal di wilayah timur laut India saat ini sedang memperkenalkan "kasih Allah" kepada "musuh" mereka, Suku Dimasa baru-baru ini telah menunjukkan kekerasan dan permusuhan dengan orang-orang dari suku Hmar sehingga mengakibatkan banyak orang terbunuh dalam konflik antar suku tersebut. Dr. Rochunga Pudaite, seorang Hmar yang telah percaya dan sekaligus menjadi pendiri dan pemimpin organisasi Bibles for the World, mengatakan bahwa organisasi ini sedang merencanakan untuk mengirimkan persediaan makanan dan juga Alkitab sebagai tanda kasih mereka kepada suku-suku ini. Pudaite sendiri baru-baru ini telah menjadi penengah dalam konflik ini dengan memanggil perwakilan dari kedua suku dan meminta mereka untuk menghentikan kekerasan ini. Pudaite mengatakan bahwa permasalahan ini dimulai pada tanggal 3 Maret saat tiga orang yang tinggal di desa tetangga Dimasa diculik dan para penculiknya meminta ransom. Permasalahan ini berlanjut menjadi tindak kekerasan yang mengakibatkan banyak yang terbunuh dari kedua belah pihak. "Teman-teman penghubung yang tinggal dimana konflik saling bunuh ini terjadi baru saja membawakan beras, makanan dan juga pelengkapnya untuk Suku Dimasa." Saat Ro ditanya tentang alasannya menganggap penting untuk menunjukkan kasih Allah kepada Suku Dimasa dengan cara seperti ini, dia menjawab, "Kami telah menaati firman Allah untuk mengasihi semua orang termasuk musuh kita. Kami harus menunjukkan kasih melalui kehidupan dan juga tindakan."

Sumber: What In The World, September 30, 2003

  • Doakan pelayanan Bibles for the World, melalui Dr. Rochunga dalam membantu mengatasi konflik antaraa Suku Hmar dengan Suku Dimasa. Berdoa agar melalui tindakan kasih yang dilakukan bisa menolong suku-suku untuk mengenal sumber kasih yang sejati.
  • Berdoa untuk para pekerja Kristen yang saat ini ada di wilayah konflik supaya Allah menolong mereka untuk dapat menunjukkan kasih dalam setiap pelayanan mereka.

e-JEMMi 43/2003


Sementara ini, tingkat populasi buta huruf di India mendekati antara 70-80%, salah satu yang tertinggi di dunia. Akibatnya, jutaan orang memiliki peluang yang sangat kecil untuk menerima penginjilan lewat literatur. Itulah sebabnya mengapa Tom Dudenhoffer dari Audio Scripture Ministry sangat terkesan dengan hasil usaha terbaru mereka yang dilakukan di India bagian Utara. "Kami memiliki sahabat di India yang telah bekerja bersama-sama dengan kami selama bertahun- tahun. Mereka merasa bahwa akan lebih efektif lagi jika mulai memberikan sebuah rekaman Alkitab pada setiap individu dan keluarga- keluarga yang buta huruf di desa-desa." Dudenhoffer mengatakan bahwa undang-undang anti pertobatan di beberapa negara bagian di India merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Meskipun demikian, "Agar para penginjil bisa memberikan kaset dan tape recorder di rumah- rumah penduduk, kami melakukan proses pendaftaran bagi orang-orang yang menunjukkan ketertarikannya dan keinginannya untuk mempunyai kaset Alkitab di rumah, dan kemudian mereka dipungut biaya pendaftaran yang sangat murah (hanya sebagai formalitas), sehingga Audio Scripture Ministry tidak bisa dituduh melakukan manipulasi atau pemaksaan agar mengikut Yesus."

Sumber: Mission Network News, 15 Agustus 2003

  • Doakan pelayanan Audio Scripture Ministry dalam membagikan kaset Alkitab kepada para penduduk di India bagian Utara
  • Berdoa supaya melalui kaset Alkitab ini banyak orang di India bagian Utara bisa mengenal kasih Yesus

e-JEMMi 36/2003


"Hampir 10.000 kelompok Kristen baru dimulai pada tahun 2002. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari jumlah gereja baru yang didirikan tahun 2001," lapor Dr. Alex Abraham dari 'Operation Agape'. "Salah seorang partner kerja kami mengatakan bahwa sekitar 1.400 anggota suku Banjara di Andhra Pradesh telah dibaptis dalam empat bulan terakhir ini." Di Punjab ada sekitar 8.500 gereja dimana 500 diantaranya dirintis oleh tim "Operation Agape". Gereja-gereja rumah di Uttar Pradesh berkembang pesat: dalam waktu dua tahun persekutuan-persekutuan doa telah dimulai di 17.000 rumah, dan sekitar 7.000 gereja rumah telah didirikan.

H.K. Patel melaporkan dari Chatisgarh di India Tengah:

"Sekitar 95 kelompok doa yang dimulai tahun 1997 telah berkembang -- menjadi 500 gereja rumah di tahun 2000 -- dan sekarang telah menjadi 700 gereja rumah. Banyak anggota suku Satnami yang ingin mengenal Yesus. Sementara itu di Hinota, sebuah desa di Dindori (Chatisgarh), doa keliling telah dimulai. Tanah di desa ini sangat kering dan kita mendoakannya. Tidak lama kemudian, Panchayat (kepala desa) terpana saat melihat air yang melimpah keluar dari pompa air yang ada. Pemerintah setempat juga terpana melihat mujizat tersebut dan mereka meminta kami untuk mendoakan tanah-tanah lain yang mengalami kekeringan."

Sumber: FridayFax, January 3, 2002.

  • Bersyukur atas berkembangnya kelompok persekutuan dan gereja rumah di India. Doakan proses pemeliharaan dan pengembangan kelompok-kelompok tersebut agar tetap menjadi alat kemuliaan-Nya.
  • Doakan pemerintah setempat memberikan kemudahan dan keleluasaan bergerak (bersekutu, bersaksi, dan beribadah) bagi orang-orang Kristen. Kiranya semakin banyak orang mengenal berita keselamatan-Nya yang ajaib.

e-JEMMi 04/2003


Mission India of Grand Rapids, Michigan, sedang mengembangkan pelayanan outreach-nya kepada suku Dalits [Red.: "the untouchables" yaitu 200+ juta orang India paling miskin/terjajah -- yang dicap "outcasts" -- di luar/di bawah sistem kasta)]. Organisasi ini menggunakan program pelatihan membaca berdasarkan Alkitab. Perwakilan dari Mission India mengatakan bahwa suku Dalits sangat membutuhkan pendidikan dan hal ini merupakan sarana yang sangat tepat untuk melakukan penginjilan. Tujuh atau delapan pelajaran pertama mengajarkan tentang kebutuhan-kebutuhan sekuler seperti kebersihan, kesehatan, dll. Kemudian secara bertahap kami mulai mengenalkan pelajaran-pelajaran tentang Kristus sehingga selama 9 bulan mereka yang mengikuti pelajaran tersebut bisa mengetahui seluruh kisah tentang keselamatan -- mulai dari penciptaan sampai kedatangan Kristus yang kedua. Program ini menunjukkan beberapa kesuksesan. Jumlah orang yang lulus kursus tersebut meningkat tajam -- sekitar 84%, dimana 40% diantaranya menjadi orang percaya. Mereka mulai mengalami peningkatan penghasilan. Kesehatan dan kebersihan juga meningkat.

Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2002
  1. Bersyukur untuk Mission India of Grand Rapids yang melakukan pelayanan di antara suku Dalits. Doakan untuk setiap program yang diadakan agar dapat berjalan secara efektif dan dapat dipakai untuk menolong orang-orang ini hidup lebih layak.
  2. Berdoa bagi setiap warga suku Dalits yang mengikuti pelatihan ini supaya mereka bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengenal Yesus.

e-JEMMi 51/2002


Kolkata (dulunya bernama Calcutta) adalah sebuah kota yang dihuni sekitar =17= juta orang di bagian timur India. Kota ini didirikan tahun 1696 dan menjadi Ibukota British India selama bertahun-tahun. Sebagai salah satu kota yang paling padat populasinya di dunia, Kolkata memiliki reputasi dalam hal kemiskinan dan keburukan, tetapi kota ini juga kaya dalam hal warisan budaya dan menjadi pusat bisnis utama di bagian timur India. [[Cat.Red: kota ini terkenal/diberkati oleh pelayanan Mother Theresa (Ibu Teresia), dan buku/film "City of Hope" (Kota Harapan) -- Allah telah mengerjakan banyak hal yang luar biasa di kota ini dan akan terus melakukannya.]] Populasinya terdiri dari banyak kelompok suku, dan Alkitab telah tersedia dalam bahasa- bahasa utama seperti Bengali dan Hindi. Sekitar 80% penduduk Kolkata beragama Hindu dan 14% beragama Muslim. Sebanyak 2,4% populasi penduduk menyatakan dirinya sebagai orang-orang Kristen termasuk orang Kristen tradisi (keturunan) yang tidak menjalin hubungan pribadi dengan Kristus.

Sumber: Advance, October 21, 2002
  1. Berdoa agar nama Allah dimuliakan melalui kesaksian-kesaksian dari orang-orang Kristen sejati di Kolkata.
  2. Bersyukur atas Alkitab yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Bengali dan Hindi, serta doakan agar Alkitab tersebut dapat dipakai semaksimal mungkin untuk menjangkau penduduk Kolkata yang belum percaya.

e-JEMMi 47/2002


Di awal tahun ini, seorang pemimpin gereja di India ditangkap dan di penjara setelah para aktivis Hindu menuduhnya telah menipu orang- orang miskin dan memaksa mereka untuk menjadi pengikut Kristen. Meskipun dia telah dibebaskan dari penjara seminggu kemudian, pengaruh kesaksiannya selama di penjara sangatlah besar sehingga para penguasa mengundangnya untuk datang dan berkhotbah di hadapan para narapidana.

Sumber: Advance, Oct. 21, 2002
  1. Bersyukur kepada Tuhan karena Allah telah memakai penangkapan pemimpin gereja di India ini untuk memperluas kerajaan Allah.
  2. Berdoa untuk banyak narapidana yang boleh mendengar kasih Kristus melalui pelayanan pemimpin gereja ini.
  3. Bersyukur untuk kesediaan penguasa penjara yang bersedia mengundang orang Kristen melanjutkan pelayanannya ke penjara.

e-JEMMi 45/2002


Percaya atau tidak ... kesaksian berikut sungguh unik dan menarik! "Pada suatu tengah malam, penginjil India Sadhu Chellapa tiba-tiba merasakan bahwa Allah sedang berbicara padanya: 'Segera pergi dari rumahmu, dan berlarilah!' Chellapa telah terbiasa menerima instruksi-instruksi dari Allah dan melakukannya tanpa kompromi. Dia segera berpakaian, dan berlari menembus kegelapan. Setelah berlari beberapa saat, dia merasakan Allah berkata, 'Berdirilah di bawah pohon itu dan mulailah berkhotbah!' Bahkan bagi seorang penginjil yang berpengalaman, perintah ini sungguh menggelikan -- karena tidak ada orang lain yang dilihatnya di tempat itu. Mengapa Allah meminta dia berkhotbah di bawah pohon di tengah malam itu? Dia mulai berkhotbah, dan akhirnya sampai pada bagian dimana ia harus memberikan tantangan bagi para pendengar yang tidak dilihatnya supaya mereka memberikan hidupnya kepada Kristus. Chellapa terkejut saat mendengar sebuah suara dari atas pohon dan dia melihat seorang pria turun dari pohon. Sambil menangis pria menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Pria sebenarnya akan menggantung diri di atas pohon saat Chellapa mulai berkhotbah tentang Yesus. 'Khotbah itu menolong saya untuk mengikuti petunjuk Allah meskipun saya belum benar-benar memahaminya,' kata pria yang turun dari atas pohon itu."

Sumber: FridayFax, September 13, 2002

  • Bersyukur karena Chellapa peka mendengar suara Allah dan menolong seorang pria yang berniat untuk bunuh diri.
  • Doakan agar pria yang ditolong Chellapa ini mau belajar memahami kehendak Allah dan dapat dipakai Allah untuk menjadi saksi bagi Kerajaan-Nya.

e-JEMMi 40/2002


Pendeta Susanta Patra dari Kalkuta mempunyai visi yang besar yaitu dia ingin melihat dimulainya gerakan-gerakan perintisan gereja di 280 kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Bengali sebagai bahasa tuturnya. Injil masih belum menjangkau kelompok-kelompok suku tersebut. Baru-baru ini Allah telah mendorong Susanta Patra dengan cara yang unik. Menurut laporan dari DAWN Ministries (Discpling a Whole Nation), beberapa bulan yang lalu Susanta Patra mengadakan pemahaman Alkitab bagi 45 orang Bengali di Kalkuta. Di akhir pertemuan, ada seorang pria yang mengajak seorang wanita berpenyakit kanker kepadanya. Pria itu berkata, "Apakah anda mau mendoakannya, sehingga kami dapat melihat bahwa Allah anda lebih berkuasa daripada dewa-dewa saya." Susanta saat itu merasa lelah secara rohani, tetapi dia tetap mendoakan wanita itu. Sesudah selesai mendoakan wanita itu, Susanta bergegas pulang ke rumahnya. "Saya menangis di hadapan Allah, memohon ampun kepadanya karena saya merasakan kekeringan rohani di dalam hidup saya. Saya merasa yakin bahwa Allah tidak akan menjawab doa saya, dan tak satupun dari 45 orang yang mengikuti PA akan kembali minggu depan." Selama dua minggu Susanta mengumpulkan keberanian untuk menghadiri PA itu. Yang mengherankannya, 45 orang hadir mengikuti PA termasuk wanita yang menderita kanker dan telah disembuhkan! Susanta menyaksikan bahwa 43 dari 45 pengikut PA telah memutuskan untuk menjadi pengikut Yesus, meskipun tanpa kehadirannya selama 2 minggu yang lalu. Sesudah peristiwa itu, lebih dari 12 gereja rumah mulai dirintis di wilayah yang dihuni suku Bengali.

Sumber: FridayFax, July 26, 2002

  • Bersyukur atas 43 petobat baru yang berbahasa Bengali dan lebih dari 12 gereja rumah yang mulai dirintis. Berdoa agar petobat baru dapat terus bertumbuh untuk menjadi saksi-saksi Kristus bagi orang-orang dan suku-suku berbahasa Bengali di sekitarnya.
  • Doakan untuk organisasi dan para pekerja yang melayani ratusan kelompok masyarakat berbahasa Bengali di India supaya Allah senantiasa mencurahkan hikmat bagi mereka yang kelelahan secara rohani dengan kekuatan baru.
  • Untuk mengenal DAWN Ministries, kunjungi alamat:
    ==> http://www.dawnministries.org (Discipling A Whole Nation)

e-JEMMi 33/2002


Seorang polisi ditugaskan untuk menyelidiki komunitas Kristen dengan menyamar sebagai seorang pendeta Kristen. Setelah beberapa waktu, ketika polisi Muslim itu membaca Alkitab dan memberikan khotbahnya, dia mulai mengakui dan membuka hatinya kepada Kristus. Sekarang dia sungguh-sungguh memberitakan tentang kasih Allah dan keselamatan dalam Yesus Kristus bagi orang-orang di komunitasnya -- 44 juta orang Rajputs, kasta atas yang tinggal di India bagian utara.

Sumber: Advance, June 30, 2002

  • Bersyukur kepada Firman Allah yang sungguh berkuasa mengubahkan hidup seseorang.
  • Minta kepada Allah untuk menguatkan polisi itu dalam menjangkau orang-orang Rajputs dan mengenalkan mereka kepada Yesus Kristus.
  • Berdoa agar Roh Kudus bekerja memenangkan lebih banyak penduduk Rajputs yang banyak jumlahnya ini. Juga berdoa agar Tuhan bekerja dalam kasta-kasta lain!

e-JEMMi 32/2002


Menurut pengawas pertumbuhan gereja Joshua Pillai melaporkan bahwa gereja-gereja dan kelompok-kelompok Kristen di India bagian Selatan telah bekerja sama dengan strategis. Selama konferensi di Tiruchi, Tami Nadu, tanggal 16 - 18 April yang lalu, evangelis Sadhu Chellappa, pastor Rathnam Paul, perintis gereja Victor Choudrie dan Pillai berbicara di depan 350 pendeta tentang kesempatan-kesempatan untuk merintis berdirinya gereja-gereja rumah (house churches) di India bagian Selatan. Di India bagian Utara, gerakan gereja perumahan berkembang dengan cepat dan menjadi salah satu gerakan yang bertumbuh paling cepat di India. Choudrie, yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam perintisan ribuan gereja perumahan selama 6 tahun terakhir, mengatakan bahwa perlu perubahan mental, metode yang benar-benar beda harus digunakan untuk merintis berdirinya gereja perumahan di India. Menurut Pillai, konferensi di Tami Nadu tersebut telah membuka mata para pendeta yang saat ini dengan penuh keyakinan akan merintis berdirinya 50.000 gereja perumahan baru dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

Sumber: What In The World, May 31, 2002

  • Doakan agar rencana perintisan berdirinya 50.000 gereja perumahan di India bagian Selatan dapat terlaksana dengan baik.
  • Berdoa supaya terjalin kerjasama yang baik antara gereja perumahan dengan gereja tradisional yang sudah berdiri di India.

e-JEMMi 26/2002


Peristiwa ini terjadi saat Dick Eastman mengunjungi India untuk menyaksikan pertumbuhan rohani di sana. Perwakilan EHC (Every Home for Christ) di India dengan penuh semangat dan sukacita menceritakan tentang bagaimana tim mereka bisa mengenalkan Kristus di sebuah desa di India. Ceritanya adalah sebagai berikut:

EHC di India mengirimkan setiap dua orang pekerjanya untuk mengunjungi desa-desa di wilayah India untuk membagikan traktat- traktat dan berita Injil. Suatu hari, ada dua orang pekerja yang membagikan traktat ke semua rumah di desa A. Namun karena tidak ada respon dari masyarakat desa A maka kedua pekerja itu segera meneruskan pelayanannya ke desa-desa lain. Ada sebuah rumah di desa A yang dihuni oleh seorang wanita yang bernama Lysente dan dua orang anaknya. Keluarga miskin ini menerima juga traktat yang diberikan oleh kedua pekerja EHC. Suatu hari, anak Lysente yang terkecil menderita sakit keras dan Lysente tidak tahu apa yang harus dikerjakannya karena dia tidak memiliki biaya untuk mengobatinya.

Saat memandang kondisi anaknya yang terus memburuk segera terlintas ide dalam benak Lysente untuk menolong anaknya. Dia membawa anak itu keluar dan membaringkannya di teras rumahnya. Lalu Lysente segera berlari ke semua rumah penduduk yang ada di desa A. Dia meminta semua traktat yang dibagikan oleh pekerja EHC di semua rummah di desa itu. Para penduduk desa bertanya-tanya dan bingung dengan tingkah laku yang dilakukan Lysente. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa tidak ada gunanya mempercayai Allah yang tidak mereka kenal sama sekali. Namun Lysente dengan penuh keyakinan berkata, "Jika kalian ingin mengetahui apa yang ingin aku kerjakan dengan kertas-kertas ini, datang saja segera ke rumahku."

Para penduduk desa akhirnya pun datang berduyun-duyun ke rumah Lysente karena ingin tahu apa yang akan dikerjakannya. Sesampainya di rumah, Lysente segera menempatkan traktat-traktat itu mengelilingi tubuh anaknya dan ada satu yang diletakkan di atas perut anaknya. Setelah selesai dengan tegas dan dalam tangisnya dia berkata, "Jika Engkau memang benar-benar Allah yang berkuasa, sembuhkanlah anakku ini."

Mujizat terjadi. Segera sesudah doa Lysente selesai diucapkan, anaknya bangkit dari tidur dan penyakitnya pun disembuhkan. Menyaksikan keajaiban itu, seluruh penduduk desa A takjub. Para pemimpin desa segera mengirim utusan untuk pergi ke desa tetangga dan mencari dua orang pekerja yang telah membagikan traktat tadi. Mereka ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Yesus. Kedua orang pekerja tadi akhirnya kembali lagi ke desa A yang dulu pernah menolak kehadiran mereka. Keduanya dengan penuh semangat mengenalkan Yesus kepada para penduduk desa A tersebut.

Setahun kemudian, ketika Dick Eastman punya kesempatan lagi untuk berkunjung ke India, dia menanyakan tentang perkembangan kondisi desa A. Perwakilan EHC di India menyodorkan sebuah foto yang menampilkan gambar penduduk desa A lengkap dengan senyuman yang menghiasi wajah-wajah mereka. Perwakilan itu menyatakan bahwa seluruh penduduk desa A telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saat ini mereka sudah memiliki seorang gembala jemaat. Saat Dick Eastman menanyakan siapakah dia, perwakilan itu menunjuk gambar seorang ibu yang ada di foto itu -- dialah Lysente.

POKOK DOA

  • Doakan pertumbuhan iman para penduduk desa A dan Allah dapat memakai mereka untuk memenangkan penduduk di desa-desa sekitarnya.
  • Berdoa untuk para pekerja EHC yang saat ini melayani jemaat baru di desa A tersebut.
Sumber:

Kesaksian di atas diceritakan oleh Dick Eastman (President of Every Home for Christ/EHC) saat dia menjadi pembicara dalam Konsultasi dan Lokakarya Jaringan Doa Nasional VII di Lembang (Rabu, 29 Mei 2002).

e-JEMMi 23/2002


Ada tiga orang penduduk sebuah desa di Orissa, India, yang menjadi korban gigitan ular. Mereka dipastikan tidak akan selamat. Ketika salah satu diantara mereka ada yang hidup dan selamat, semua penduduk desa ingin tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Begini kisahnya: Pada waktu peristiwa gigitan ular itu terjadi ada sebuah tim misi India yang sedang melakukan pelayanan penginjilan di desa tersebut. Dua orang korban gigitan ular dibawa ke dukun setempat dan diobati dengan pengobatan tradisional, tapi ternyata keduanya tidak dapat bertahan dan meninggal. Seorang korban yang lain dibawa ke tempat para misionaris dan dia didoakan dan dia selamat. Seluruh penduduk desa menganggap hal itu sebagai suatu keajaiban. Sebagai dampaknya, ada 15 keluarga di desa itu yang memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Sumber: What In The World, February 28, 2002

  • Naikkan syukur kepada Allah atas cara yang Ia digunakan untuk mengenalkan penduduk desa di Orissa kepada Kristus.
  • Berdoa untuk pertumbuhan iman 15 keluarga Kristen baru dan juga doakan tim misi yang sedang melakukan pelayanan di sana.

e-JEMMi 18/2002


AMG International saat ini sedang melayani populasi penderita kusta (leprosy/lepers) di India dengan menggunakan Mobile Medical Units (Unit Pengobatan Keliling). Staf medis yang tergabung dalam unit pengobatan ini pergi ke desa-desa untuk menolong para penderita lepra dimana kebanyakan dari mereka tidak memiliki akses untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. AMG telah diberi wewenang oleh pemerintah India untuk mengunjungi setiap rumah di wilayah-wilayah tertentu guna menolong para penduduk dalam mencegah penyebaran penyakit lepra. Para staf medis juga menggunakan pelayanan ini untuk memenuhi misi mereka, yaitu memberi kesempatan kepada pasien untuk mendengar dan merespon berita Injil yang disampaikan saat mengobati penyakit mereka.

Sumber: Mission Network News, Marc 2002

  • Bersyukur untuk pelayanan kesehatan yang dilakukan AMG dalam menjangkau para penderita lepra baik secara jasmani maupun rohani.
  • Doakan para staf medis AMG dan sarana yang dipakai agar dapat menolong lebih banyak orang di India.

e-JEMMi 13/2002


Sekelompok peneliti Kristen sedang melakukan perjalanan ke sebuah desa di bagian utara India untuk mempelajari praktek-praktek keagamaan di desa tersebut. Saat mendekati desa, mereka merasakan goncangan karena mobil yang mereka tumpangi melindas sesuatu. Mereka menghentikan mobil untuk melihat benda apa yang terlindas dan mereka menemukan ular cobra yang telah mati terlindas mobil mereka. Kelompok itu segera melanjutkan perjalanan untuk memasuki desa. Mereka memulai penelitiannya dengan bertanya kepada para penduduk setempat tentang kepercayaan yang dianut oleh penduduk setempat. Para penduduk mengatakan bahwa setiap pagi ada seekor ular cobra besar datang ke desa dan penduduk desa akan memberinya makan dan menyembahnya. Para peneliti itu lalu berkata, "Wah, kalau begitu tanpa sengaja kami telah melindas dewamu pagi ini. Perkenankan kami menceritakan tentang siapa Pencipta dari ular cobra tersebut dan Pencipta dari kita semua." Menjelang hari itu berakhir, para penduduk desa memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus dan sebuah gereja mulai dirintis pada hari itu juga.

Sumber : Advance: Jan 2002

  • Syukur kepada Allah karena telah mengirim sekelompok peneliti Kristen ke desa di bagian utara India tepat pada waktunya.
  • Minta kepada Allah untuk memelihara para petobat baru ini dan mendewasakan mereka dengan menggandakan jumlah orang Kristen untuk dimuridkan di wilayah tersebut.

e-JEMMi 09/2002


Seorang tetua India dari suku Awadhi mau membuka hati menerima Kristus. Dia segera memusnahkan sebuah patung dari tempat pemujaan yang ada di rumahnya. Setelah beberapa bulan, ada sekitar 50 orang dari suku tersebut yang juga mau membuka hati dan mereka mengadakan persekutuan pertama yang dimulai di rumah tetua tersebut. Saat ini pemerintah setempat menganiaya orang-orang percaya tersebut dan memaksa mereka untuk mengembalikan patung-patung sesembahan itu ke dalam tempat pemujaan di rumah mereka masing-masing.

Sumber: Advance: Dec. 3, 2001

  • Naikkan syukur kepada Allah yang telah menarik tetua tersebut kepada Allah dan menggunakan dia untuk menarik orang-orang sesukunya dari kuasa kegelapan dengan membawa mereka kepada Kristus.
  • Doakan agar Allah memberikan kekuatan kepada tetua dan rekan- rekannya sehingga iman mereka pada Kristus terus dikuatkan meskipun harus menghadapi penganiayaan.

e-JEMMi 02/2002


M A D Y A   P R A D E S H

Di Madya Pradesh, seorang pria miskin ditangkap atas tuduhan melakukan aktivitas penginjilan, dan kasusnya diajukan ke dalam persidangan. Saat sidang, pria miskin tadi membawa seekor ayam ke dalam ruang sidang. Ketika hakim bertanya mengapa dia membawa ayam itu ke ruang sidang, pria miskin tadi menjelaskan bahwa dia akan menjual ayam itu dan uangnya akan dipakai untuk membeli karcis bis sehingga dia bisa pulang ke rumahnya yang jaraknya sekitar 30 mil dari tempat sidang tersebut. Hakim segera menggugurkan tuntutan atas diri pria miskin itu karena hakim merasa yakin bahwa sangatlah tidak mungkin bagi seorang pria semiskin itu untuk terlibat dalam aktivitas penginjilan. Seorang polisi menjadi saksi bahwa pria itu memang benar-benar miskin sampai-sampai gubuk yang didiaminya tidak memiliki pintu dan tidak ada satupun barang berharga yang dapat dicuri dalam gubuk itu. Namun Victor Choudhrie menyatakan bahwa pria miskin yang juga tidak dapat membaca dan menulis itu adalah salah satu perintis gereja yang paling efektif di wilayah Madya Pradesh.

Sumber: FridayFax, Feb 2002

  • Berdoa agar Allah senantiasa memelihara dan menguatkan para perintis gereja di wilayah Madya Pradesh saat mereka melakukan pelayanannya.
  • Doakan supaya gereja-gereja yang baru dirintis dapat digunakan untuk memelihara iman para petobat baru dan menarik banyak orang di wilayah India untuk mengenal Yesus.

e-JEMMi 02/2002


Di daerah Punjab di India bagian utara, pendirian gereja berlangsung dengan pesat karena kerja sama yang baik dari orang- orang Kristen setempat. Pada tahun 1998, 220 dari 490 kode pos di sana tidak mempunyai gereja Kristen; sekarang, jumlah ini telah turun menjadi 100. Koordinator gerakan ini (nama dan alamatnya dilindungi untuk alasan keamanan) mengharapkan inisiatif pendirian gereja akan ada di setiap daerah dalam waktu tiga bulan. 68 gereja baru telah mulai didirikan di Punjab pada bulan September 1999. Tujuannya adalah orang di Punjab mempunyai sebuah gereja dalam jarak dekat di masa yang akan datang.

Sumber: FridayFax - 3 Desember 1999

e-JEMMi 04/2000


Puluhan ribu orang sedang mengarahkan hati mereka kepada Injil ketika tim Injil sedang menceritakan tentang Kristus secara terbuka di beberapa bagian di India. Misionaris India baru-baru ini memberitakan Injil di sebuah kota selama seminggu. Persekutuan tersebut diadakan secara terbuka setiap malam di kota yang kapasitas penduduknya 100.000 orang. Yang menghadiri diperkirakan 1000 orang. Injil terus diberitakan dan di akhir minggu ada sekitar 2.000 orang yang mengikuti persekutuan yang bersedia untuk menerima Kristus. Pelayanan ini dikombinasikan dengan aktivitas-aktivitas penginjilan yang dilakukan oleh para tim siswa dengan cara membagikan Alkitab di 80 desa yang ada di sekitar kota tersebut. Melalui usaha-usaha follow-up yang dilakukan, para misionaris lokal merintis berdirinya beberapa gereja baru.

Berita lain, perjalanan yang baru-baru ini dilakukan para misionaris India ke kepulauan Andaman telah membuahkan hasil yaitu beberapa suku terabaikan yang ada di kepulauan tersebut bisa mendengarkan Injil dan sejumlah penduduknya ada yang menerima Kristus. Pemberitaan Injil yang dilakukan selama 4 hari di kepulauan terpencil yang menjadi bagian India ini, dihadiri lebih dari 2.000 orang. Sekitar 300 orang di antaranya menerima Kristus. Pelayanan penginjilan lainnya yang dilakukan selama sebulan ke satu wilayah suku di India telah menolong 500 penduduknya untuk mendengar berita keselamatan.
[Sumber: What In The World, March 31, 2004]

Pokok Doa:

  • Bersyukur atas pelayanan penginjilan di wilayah-wilayah terabaikan di India. Berdoa untuk setiap petobat baru agar dapat bertumbuh melalui proses follow-up yang disediakan oleh para pekerja untuk membantu pertumbuhan rohani mereka.
  • Doakan para petobat baru supaya mereka bisa menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup bagi masyarakat di sekitarnya dan membawa kesaksian bagi keharuman Nama-Nya.

e-JEMMi 16/2004


Wilayah Jammu dan Kashmir, yang sama sekali belum terjangkau Injil, terdiri atas 14 distrik, 6.000 desa, dan mempunyai 18 juta penduduk. "Dalam lima tahun terakhir, ada ribuan orang di kedua wilayah ini yang memutuskan untuk beriman kepada Yesus Kristus. Ada ratusan gereja rumah yang didirikan," demikian laporan Agape Voice. Banyak keluarga yang bertobat berkutu secara teratur di gereja-gereja rumah. "Pernah suatu ketika, tim perintisan gereja bertemu dengan satu keluarga yang semuanya terbaring di tempat tidur karena sakit. Tidak ada di antara mereka yang sanggup memanggil dokter. Kebetulan tim kami datang berkunjung untuk menjelaskan tentang Injil dan berdoa bagi mereka. Puji Tuhan, Yesus menyembuhkan setiap anggota keluarga itu. Mereka memutuskan dengan sukacita untuk tidak hanya menjadi pengikut Yesus, tetapi juga menyediakan rumahnya agar bisa dipakai sebagai tempat ibadah secara rutin.

India bagian Utara merupakan salah satu wilayah yang gerakan revivalnya bertumbuh dengan pesat. Tahun lalu, ada 200 gereja rumah yang didirikan di Hariyana, yang dikenal sebagai salah satu wilayah yang paling jarang mendengar berita Injil di India. Berdasarkan laporan April 2004, jumlah gereja rumah di India bagian Utara bertambah menjadi 30.000 gereja dalam tujuh tahun terakhir, ditambah dengan 28.000 rumah yang menjadi tempat persekutuan doa. Pengalaman menunjukkan bahwa tempat-tempat persekutuan doa tersebut bisa berkembang menjadi gereja-gereja rumah.
Sumber: FridayFax, May 14, 2004

Pokok Doa:

  • Biarlah banyaknya orang-orang yang bertobat dan gereja-gereja rumah yang didirikan di wilayah Jammu dan Kashmir dapat menjadi kesaksian yang hidup yang menguatkan umat Tuhan di seluruh dunia.
  • Doakan untuk setiap organisasi Kristen dan pelayan Tuhan yang saat ini sedang melayani di India. Kiranya Allah terus memberikan hikmat dan keberanian kepada mereka untuk memberitakan Injil dan memelihara jemaat-jemaat Tuhan di India.

e-JEMMi 21/2004


Program pembuangan limbah biologis dari sebuah rumah sakit ternyata melahirkan suatu pelayanan yang lain dari biasanya di India bagian Utara. Perwakilan dari Interserve sedang mengusahakan agar Emmanuel Hospital Association (EHA) bisa memenuhi peraturan baru tentang limbah berbahaya. Perwakilan ini menjelaskan pekerjaan yang mereka lakukan. "Emmanuel Hospital Association adalah asosiasi rumah sakit yang terdiri dari 19 rumah sakit misi dan mereka melayani orang- orang miskin di pedesaan. EHA memutuskan bahwa mereka ingin agar rumah sakitnya memenuhi standard hukum khususnya dalam pembuangan limbah. Program pembuangan limbah mereka sangatlah sederhana; semuanya dibuang ke dalam tanah." Karena perwakilan dari Interserve bekerja di wilayah-wilayah yang melarang kegiatan penginjilan, maka sementara mereka bekerja mereka juga mencari kesempatan-kesempatan agar bisa mensharingkan iman mereka. "Cara utama yang saya gunakan untuk mensharingkan tentang Yesus di wilayah ini adalah dengan merintis kelas-kelas Sekolah Minggu, kelas-kelas pemuridan bagi orang dewasa, kelas-kelas pemahaman Alkitab, klub Alkitab -- segala bentuk pelayanan yang bisa dilakukan dalam kompleks rumah sakit."
Sumber: Mission Network News, May 18th, 2004

Pokok Doa:

  • Naikkan syukur karena urusan penanganan limbah di India bisa berkembang menjadi salah satu sarana untuk memberitakan Injil bagi warga miskin di India bagian Utara.
  • Doakan untuk materi-materi yang perlu disediakan dan pekerja- pekerja Kristen yang dibutuhkan untuk melakukan pelayanan di 19 rumah sakit di India bagian Utara ini.

e-JEMMi 22/2004


Gladys Staines, istri dari seorang misionaris, Graham Staines yang menjadi martir di Orissa (India), meninggalkan India. Semenjak kematian suami dan dua anak laki-lakinya pada tahun 1999 yang lalu, Gladys memutuskan untuk tetap tinggal dan melayani di India. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa kepergiannya meninggalkan India hanya sementara saja. Dia menemani anak perempuannya, Esther, untuk mendaftar di sekolah medis di Australia. David DeGroot dari Mission India sedang berada di Orissa ketika laporan tersebut dibuat. Dia mengatakan bahwa masyarakat lokal sangat sedih dengan kepergian Gladys. Meskipun demikan, keterlibatan pelayanan Graham Staine yang telah dirintis sejak 35 tahun yang lalu bersama dengan pelayanan Evangelical Missionary Society di Orissa, akan tetap bertumbuh. "Graham Staines adalah perintis berdirinya 21 gereja. Masyarakat lokal yang terinspirasi oleh pelayanannya telah mendirikan hampir 30 gereja-gereja kecil. Pada kenyataannya, menurut masyarakat lokal, sebagai dampak dari kematian Graham Staines dan penganiayaan yang terjadi di India, maka Injil tersebar dengan pesatnya." Salah satu dari murid perintisan gereja yang diadakan oleh Mission India adalah salah satu saksi utama pada saat pembunuhan Staines. Oleh karena karakternya baik, maka murid ini menjadi seorang pemimpin yang dihormati di komunitasnya. Degroot menceritakan tentang kesaksian mendalam yang disharingkan murid itu kepada masyarakat Hindu. "Komunitas ini tentu saja tahu pasti bahwa dia adalah orang Kristen. Walaupun demikian, ada banyak orang non- Kristen yang datang kepadanya untuk konseling." Dia membutuhkan dukungan doa karena banyak ancaman kematian yang mengintai setiap kali ia bersaksi.
Sumber: Mission Network News, July 19th, 2004

Pokok Doa:

  • Doakan agar pelayanan yang telah dirintis dan dikerjakan oleh Keluarga Staines di India tidak sia-sia, melainkan terus berkembang bagi kemuliaan Tuhan.
  • Doakan agar orang-orang Kristen di India memiliki kekuatan untuk bersaksi kepada saudara-saudara mereka yang belum percaya agar mendengar Injil dan mengambil keputusan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi mereka.

e-JEMMi 31/2004


Pelayanan Mission India of Grand Rapids, Michigan, telah dikenal luas karena keberhasilannya dalam menjangkau jutaan orang India dengan Injil. Pelayanan misi yang dikenal dengan nama Seva Barat ini telah menerima penghargaan "Excellence in Training" dari India Missions Association. Setiap tahunnya, organisasi tersebut dapat melatih hampir 70 ribu pekerja dan kemudian masing-masing pekerja menjangkau 30 - 50 orang.
Sumber: Mission Network News, August 20th, 2004

Pokok Doa:

  • Bersyukur untuk pelayanan Mission India of Grand Rapids dalam menjangkau orang-orang India untuk Kristus.
  • Berdoa untuk para pekerja yang mengabarkan Injil di India, supaya mereka terus berjuang tak kenal lelah. Oleh karena itu berdoa juga supaya Allah memberi kekuatan kepada mereka.

e-JEMMi 35/2004


Seorang misionaris pioner, Laban, mulai mensharingkan Injil kepada Suku Kui yang ada di wilayah Orissa. Laban langsung dikerubuti oleh sekumpulan anggota suku yang sangat tidak menyukai kedatangannya. Dia dipukuli dan semua literatur Injil yang dibawanya dihancurkan. Kemudian kerumunan orang itu memaksa dia untuk menyembah sebuah patung berhala. Laban menolak permintaan tersebut. Oleh karena itu, dia diusir keluar dari desa disertai ancaman bahwa dia tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kaki lagi di desa itu. Namanya bukanlah Laban jika dia tidak berani kembali ke wilayah tersebut. Dengan persediaan literatur Injil yang baru dan persiapan doa, Laban membulatkan hati untuk kembali ke desa Kui. Kini para penduduk desa mengagumi keberaniannya. Beberapa diantara mereka memutuskan untuk mau mendengarkan berita Injil yang disampaikan Laban. Satu demi satu, penduduk desa itu mulai percaya kepada Kristus, termasuk dukun di desa itu. Jangat terkejut jika Anda sekarang menemukan ada sebuah desa baru yang semua penduduknya adalah orang percaya yang telah mengenal kasih Kristus.
Sumber: E-vangelism Update, September 2004

Pokok Doa:

  • Berdoa supaya Allah memberkati keberanian Laban untuk tetap setia memberitakan Injil di desa Kui. Berdoa untuk utusan-utusan Injil lain yang memerlukan keberanian yang sama.
  • Doakan keselamatan orang-orang yang telah percaya di Suku Kui, agar Allah senantiasa menumbuhkan iman mereka agar bisa terus hidup dalam tangan kasih-Nya.

e-JEMMi 41/2004


Rea Barchi yang berusia 10 tahun sangat senang ketika dua pekerja EHC mengetuk pintu rumahnya dan memberinya dua artikel Injil. Ketika ayahnya pulang kerja, Rea telah selesai membaca kedua artikel tersebut untuk ketiga kalinya. Kedua artikel tersebut berjudul "Apakah Kamu Gembira?" dan "Dia Ingin Menjadi Temanmu". Setelah makan malam, ayahnya yang tidak dapat membaca, meminta anaknya untuk membaca kedua artikel itu dengan keras. Rea menulis surat ke EHC agar bisa mengikuti kursus Alkitab gratis. Setelah menyelesaikan keempat pelajarannya, Rea menerima Yesus. Transformasi yang terjadi dalam kehidupan Rea sangat jelas bagi semua orang. Tak lama kemudian, ayah Rea juga mengundang Yesus masuk dalam hatinya. Kemudian dia mulai mengundang orang-orang yang tidak dapat membaca di kotanya untuk datang ke rumahnya untuk mendengarkan Rea saat membaca berita Injil dan bahan kursus Alkitabnya. Dalam jangka waktu setahun, empat tetangganya juga menerima Yesus dan sebuah kelompok persekutuan kecil terbentuk -- Semuanya itu bisa terjadi karena ketertarikan seorang anak terhadap dua artikel Injil yang telah disebarkan oleh misionaris perintis EHC.
Sumber: E-vangelism Update October 2004

Pokok Doa:

  • Bersyukur untuk Rea dan keluarganya yang telah dijangkau untuk menjadi murid-murid Kristus dan sekarang memiliki kerinduan untuk mengenalkan Kristus kepada tetangga-tetangganya.
  • Doakan follow-up untuk persekutuan kecil yang terbentuk dan para misionaris perintis EHC yang saat ini melayani di India.

e-JEMMi 44/2004


Seiring dengan adanya perubahan dalam pemerintahan India, para pemimpin gereja berdoa agar pintu-pintu penginjilan terbuka. Bersama dengan kedatangan Perdana Menteri Sikh, mereka mengundang penginjil Sammy Tippit untuk berkunjung ke India. Beberapa waktu sebelum kedatangannya, tsunami melanda Tamil Nadu dan menghancurkan wilayah pesisir tersebut. "Kami telah menyelenggarakan konferensi bagi para pendeta dan juga serangkaian pertemuan penginjilan -- Festival Kabar Baik di kota Madurai yang ada di wilayah Tamil Nadu. Dari acara tersebut, kami mendapat respon yang sangat hebat. Setiap malam, ratusan orang datang untuk mengenal Kristus." Tippit menjelaskan alasan mengapa peristiwa bencana ini telah menjadi suatu awal baru bagi para pemimpin gereja. "Ini adalah untuk pertama kalinya bagi mereka memiliki kesempatan terbuka untuk mengadakan pertemuan- pertemuan penginjilan di masa pemerintahan baru ini. Dengan demikian, saya dapat pergi berkunjung ke wilayah India ini secara resmi dan bisa memberitakan Injil secara terbuka."
Sumber: Mission Network News, January 28th 2005

Pokok Doa:

  • Bersyukur atas terbukanya kesempatan penginjilan di India. Berdoa agar anak-anak Tuhan yang melayani di sana dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini untuk mewartakan Injil kepada mereka yang belum mengenal Kristus.
  • Doakan para pemimpin gereja di India agar bisa bersehati dalam memelihara pertumbuhan iman para petobat baru dan juga jemaat lama di India.

e-JEMMi 06/2005


Kabar baik datang dari salah salah satu daerah di India yang terkena tsunami. Bible Pathway Ministries, melalui rekannya yang ada di India, berkomitmen untuk menunjukkan kasih Kristus kepada korban tsunami yang selamat. "Mereka bekerja pada lima desa bagi 750 orang penduduk dari desa nelayan, dan sedang memikirkan rencana untuk membantu para korban tsunami untuk kembali lagi bekerja. Tentu saja, kebutuhan untuk konseling tetap berjalan sampai sekarang." Bible Pathway menyediakan Alkitab dan bermacam-macam sumber lainnya untuk membantu orang-orang belajar firman Allah supaya mereka bisa menaati firman tersebut dengan sepenuh hati. Itu merupakan pertolongan sejati," Pemerintah memberikan makanan, air, obat-obatan, pakaian, tempat perlindungan, tetapi pemerintah tidak dapat memberikan pengharapan sejati kepada mereka. Tidak hanya kebutuhan rohani, Bible Pathway juga memberikan bantuan jasmani berupa makanan, pakaian, dan membantu mereka agar dapat bekerja kembali.
[Sumber:Mission Network News, February 23nd 2005]

Pokok Doa:

  1. Mengucap syukur atas komitmen Bible Pathway Ministries untuk membantu para korban tsunami yang ada di India, khususnya pelayanan mereka di desa nelayan.

  2. Doakan agar melalui pelayanan yang mereka lakukan pada lima desa tersebut, firman Allah boleh tertanam di dalam hati mereka dan mereka bisa terus bersandar kepada satu-satunya sumber pengharapan sejati, yaitu Yesus Kristus.

e-JEMMi 09/2005


Pemerintah India memberikan perhatian kepada penganiayaan terhadap umat Kristen di India. Saat ini ketika penganiayaan terhadap umat Kristen meningkat di India, pemerintah India mulai memberi perhatian. Dilaporkan bahwa perdana menteri meminta pemerintah mengambil tindakan untuk memberantas penyerangan terhadap umat Kristen. Dave Stravers, seorang perwakilan misi India mengatakan bahwa sekalipun ini merupakan kabar baik, menurutnya tingkat kekerasan tidak akan berkurang. "Ada begitu banyak orang Hindu India dan Muslim India, keduanya, kini sudah mulai terbuka bagi Injil. Sebelumnya, selama 2.000 tahun terakhir mereka tidak membuka diri bagi penginjilan. Dan, rasanya pekerjaan Roh Kudus ini akan terus berlanjut. Merupakan hal yang wajar bahwa penguasa kegelapan dan orang-orang yang diperbudak olehnya akan bereaksi demikian." Untuk melihat lebih banyak lagi jiwa yang selamat, saat ini Mission India sedang memberi pelatihan kepada 100.000 orang dewasa untuk melakukan pelayanan dalam kelompok studi Alkitab bagi anak-anak. "Kira-kira empat juta anak tahun ini akan kami jangkau. Orang-orang ini memerlukan bantuan. Bantuan dan dukungan Anda dapat memberi dampak yang luar biasa -- dana yang Anda kirimkan dapat dipakai untuk menjangkau 100 orang anak kepada Injil."
[Sumber:Mission Network News, May 12th 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan agar umat Kristen di India semakin diteguhkan imannya sehingga mereka mampu bertahan dalam menghadapi berbagai risiko.

  2. Berdoa untuk Mission India dalam membimbing 100.000 orang dewasa yang akan terlibat dalam pelayanan kelompok studi Alkitab bagi anak-anak.

e-JEMMi 21/2005


Sebuah stasiun televisi baru memiliki kerinduan untuk mendukung pelayanan gereja di India. Sehubungan dengan adanya diskriminasi dan tindak kekerasan, umat percaya di India dapat menjadi semakin terisolasi. Meskipun demikian, Mark Blowers, perwakilan dari Back To The Bible mengatakan bahwa mereka sudah menemukan cara untuk menolong umat percaya yang ada di India. Mereka telah menjalin hubungan dinamis dengan para pendengar program mereka melalui program pengajaran Alkitab dalam bahasa Tamil. Tim tersebut telah menyiarkan programnya pada 4 Juni 2005. "Program televisi tentang pengajaran Alkitab dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Kami telah bersepakat untuk mengadakannya selama 30 menit dan memancarkan program tersebut sesuai dengan keadaan di India. Karena itu, pembukaan dan penutupan program tersebut lebih disesuaikan dengan konteks India." Dengan semakin meningkatnya penganiayaan di seluruh wilayah di India, Blowers mengatakan bahwa umat percaya di India bisa mendapatkan kepuasan rohani melalui dukungan dan pengajaran Alkitab yang diberikan tersebut. "Ketika penganiayaan datang dan mereka mengalami penderitaan, Firman Allah memberikan kebijaksanaan kepada mereka. Pada kesempatan lain, apabila hal yang sama terjadi, mereka tahu bagaimana meresponi penganiayaan tersebut. Banyak orang mendapatkan berkat melalui program baru yang kami luncurkan tersebut, karena menjadi siraman rohani di wilayah mereka dan juga karena mereka sulit mengakses sumber-sumber lokal yang bermutu."
[Sumber:Mission Network News, June 10th 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan umat Kristen yang berada di India supaya tetap bertekun di tengah-tengah penganiayaan yang mereka hadapi dan juga tetap bertekun dalam mempelajari Firman Allah sebagai landasan hidup mereka.

  2. Doakan Back To The Bible dalam memperluas jangkauan siarannya untuk memberitakan pengharapan Injil melalui media televisi kepada orang-orang India.

e-JEMMi 25/2005



Gospel for Asia (GFA) dan para pemimpin Believers Church dipanggil untuk bersatu hati dalam doa. Mereka diminta mendoakan tim-tim pemberi bantuan pelayanan untuk puluhan ribu keluarga di India yang menderita akibat terpaan hujan yang terderas dalam jangka waktu 100 tahun terakhir. Setelah diterpa hujan terus-menerus seharian, musibah banjir pun melanda wilayah Mumbai (Bombay) dan wilayah- wilayah lain di bagian barat India. Banjir ini telah menelan sekitar 1.500 jiwa. Menurut prakiraan cuaca, diperkirakan hujan deras masih akan terjadi lagi. Presiden GFA mengatakan, "Banjir ini adalah tragedi besar yang sulit dipercaya. Lebih dari 283.000 rumah hancur dan 16.000 desa diterjang banjir. Kebanyakan desa itu adalah desa- desa kumuh dan segala harta benda mereka ikut terhanyut karena banjir." Sementara itu, pemerintah memperkirakan ada 5,5 juta penduduk menjadi korban banjir dan ada kemungkinan jumlah ini telah menjadi dua kali lipat. Tim pemberi bantuan (Compassion Services) dari GFA telah bekerjasama dengan para jemaat Believers Church dalam menyediakan makanan dan bantuan pelayanan lainnya kepada para korban banjir di India.
[Sumber:CMDNet Weekly Update, August 6, 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan Gospel for Asia (GFA) dan para pemimpin Believers Church dalam memberikan bantuan jasmani dan rohani kepada penduduk yang menjadi korban bencana banjir. Mereka bisa peka dengan setiap kebutuhan para korban dan mereka juga diberi keberanian, kesehatan, dan kekuatan dalam melakukan pelayanan tersebut.

  2. Berdoa supaya bantuan pelayanan jasmani yang diberikan bisa membuka pintu untuk memberitakan tentang sumber kasih sejati kepada para korban.

e-JEMMi 33/2005



Bangsa India adalah bangsa yang menyembah banyak dewa -- tikus, sapi, matahari, bulan ,air; dan masih banyak lainnya. "Aliran Scientology sedang mencari celah agar bisa memberi dampak besar bagi negara ini," demikian laporan dari wakil Christian Resources International (CRI), Fred Palmerton. "Telah diberitakan bahwa 13 kota besar di India akan segera dibanjiri kiriman literatur dari para penganut Scientology di seluruh dunia. Hal itu mirip dengan pelayanan yang dilakukan CRI," lanjut Palmerton. "Mereka meniru cara-cara CRI dalam mempromosikan doktrin-doktrin non-Kristen yang berpotensi menjauhkan ribuan orang dari pengenalan akan Yesus Kristus. Jadi kami akan berusaha membendungnya." CRI pun mulai melakukannya dengan mengumpulkan Alkitab, buku-buku serta bacaan- bacaan Kristen lain untuk dikirim ke India. Ini adalah bagian dari proyek istimewa CRI yang bernama "The Great Crate Project" dan saat ini kami sedang meminta orang-orang untuk memberikan Alkitab, buku-buku dan partisipasi dana mereka.
[Sumber:Mission Network News, September 27th 2005]

Pokok Doa:

  1. Mengucap syukur atas panggilan CRI bagi India. Doakan usaha mengumpulkan Alkitab, buku-buku serta bacaan-bacaan Kristen lain yang akan dikirim ke India untuk membantu pertumbuhan rohani anak- anak Tuhan di India. Berdoalah untuk karya Roh Kudus yang akan menyempurnakan pekerjaan mereka.

  2. Berdoa minta Roh Kudus untuk melindungi pekerjaan anak-anak Tuhan dan memelihara Firman Allah yang telah tertanam di hati mereka yang sudah percaya untuk tetap kokoh berdiri dalam ajaran Kristus. Kiranya, mereka tidak mudah terpengaruh oleh doktrin-doktrin yang tidak Alkitabiah.

e-JEMMi 40/2005



Setelah akhir minggu lalu diguncang gempa 7,6 skala Ritcher, upaya penyelamatan di India dan Pakistan kini mulai dialihkan ke upaya pembangunan kembali rumah-rumah dan fasilitas umum yang hancur. Orang-orang Kristen dari India ikut membantu korban gempa di Pakistan. Demikian juga para pekerja Gospel for Asia (GFA), mereka turut membantu di kedua wilayah itu. Wakil GFA, KP Yohannan, mengatakan bahwa sebuah tim sekarang ada di daerah bencana paling parah yaitu di Kashmir yang sebelumnya tertutup untuk para pekerja yang akan memberikan bantuan. Pintu-pintu itu terbuka berkat bantuan beberapa orang militer Kristen. Yohannan mengatakan bahwa kedutaan Pakistan juga memberi izin untuk mengirimkan tim penolong ke negaranya.
[Sumber:Mission Network News, Oktober 17nd 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan untuk kekuatan dan kesehatan anak-anak Tuhan dari India yang membantu korban gempa di India dan Pakistan. Doakan agar banyak jiwa akan membuka hatinya bagi Kristus.

  2. Mengucap syukur bahwa kedutaan Pakistan memberikan izin mengirimkan tim penolong ke negara itu.

e-JEMMi 43/2005



|




 Ke atas 
© 2003 YLSA