A F G H A N I S T A N
Afghanistan--Ketika dunia memperingati serangan teroris tanggal 9
September, kelompok Taliban menjadi semakin kuat di Afghanistan. Dua
bom bunuh diri yang meledak di dekat kedutaan besar AS di Kabul
menewaskan lebih dari 20 jiwa. Dale Brantner dari CURE International
yang baru saja kembali dari Kabul, berada dekat dengan tempat
kejadian. "Keadaan di sana sangat kacau. Kelompok Taliban tampaknya
berusaha menarik simpati masyarakat dengan berbagai cara. Kita akan
menyaksikan banyak peristiwa lagi mulai sekarang sampai Ramadhan
tiba." CURE International mencoba memberikan pemulihan fisik dan
rohani bagi anak-anak cacat di sana. Ini berarti mereka harus
berhati-hati. "Cara kerja rumah sakit kami memang berdasarkan
prinsip Kristen. Kami juga mengetahui kalau ini adalah pelayanan
Kristen dan imanlah yang memotivasi kami agar tetap di Kabul dan
melayani masyarakat di sana. Dan masyarakat juga mengetahui hal
itu." Para pekerja di CURE berdoa agar melalui pekerjaan mereka,
kemuliaan Tuhan akan dinyatakan. Mereka juga membutuhkan lebih
banyak orang untuk bergabung dalam "Partners Program".
[Sumber: Mission Network News, September 2006]
Pokok Doa:
- Naikkan syukur untuk pelayanan CURE yang masih terus berjalan di
sana. Berdoalah bagi pelayanan mereka agar melalui pelayanan
tersebut nama Tuhan semakin dimuliakan.
- Doakan terus Afganistan agar ada suasana yang damai di sana. Kita
juga perlu memohon pada Roh Kudus untuk bekerja di hati orang-
orang Taliban sehingga mereka dapat menerima Kebenaran Isa Almasih
sebagai Mesias.
e-JEMMi 39/2006
Meskipun pengaruh dari Taliban terus berlanjut, gerakan umat Kristen
bawah tanah semakin berkembang di Afghanistan. Sebelum rezim Taliban
berkuasa, Afghanistan termasuk salah satu negara yang paling tidak
terjangkau Injil dengan jumlah umat percaya saat itu sebanyak 3.000
orang. Sekarang setelah perang berlalu, hal yang mengejutkan adalah
kembalinya sekitar 2 juta pengungsi ke Afghanistan, dan di antara
para pengungsi tersebut ada yang membawa masuk sesuatu yang dulunya
susah diperoleh di tanah airnya: iman di dalam Kristus. "Sungguh
mengejutkan saat menjumpai banyak orang telah mengenal Kristus saat
mereka berada di Pakistan," demikian ungkapan seorang pekerja kepada
majalah "Charisma". "Banyak di antara mereka yang mengalami mimpi
supranatural dimana Yesus muncul dalam mimpi mereka. Ada juga yang
mengenal Kristus melalui jaringan umat percaya Pakistan yang tinggal
di wilayah-wilayah pegunungan."
Informasi untuk mengetahui tentang keberadaan gereja bawah tanah di
Afghanistan sekarang ini sangat sulit didapat, dan kebanyakan orang-
orang asing beragama Kristen yang bekerja di negara ini sangat
berhati-hati dalam memberikan informasi yang kemungkinan akan
membahayakan pekerjaan mereka dan keselamatan umat Kristen
Afghanistan. Meskipun demikian, penginjilan tetap berjalan dengan
baik. "Membicarakan tentang Allah merupakan hal yang natural bagi
penduduk Afghanistan," kata seorang pekerja Kristen. "Mereka sedang
mencari sesuatu yang baru saat mengetahui bahwa mereka tidak
mengalami kemajuan dengan pemikiran yang telah mereka miliki
sebelumnya. Saya berbicara tentang Yesus setiap hari karena banyak
orang yang menanyakannya." Pekerja lainnya mensharingkan: "Kami
baru-baru ini menjalankan sebuah program untuk melatih 45 keluarga
Afghanistan yang telah mengenal Kristus."
[Sumber: JOEL-NEWS-INTERNATIONAL-467 * 3 FEBRUARY 2004]
Pokok Doa:
- Bersyukur untuk penduduk Afghanistan yang telah mengenal Kristus.
Doakan supaya Allah menguatkan mereka seiring dengan pertumbuhan
iman mereka dan dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada di
sekitar mereka.
- Berdoa untuk para pekerja Kristen yang saat ini melayani di
Afghanistan agar terus-menerus mendapat hikmat dalam meningkatkan
pelayanan mereka untuk membantu para petobat baru dan gereja bawah
tanah.
e-JEMMi 06/2004
Peperangan antar suku yang semakin meningkat di Afghanistan bagian
Barat telah menambah kesulitan penduduknya yang saat ini sedang
berjuang menghadapi kemiskinan dan tahun-tahun kekeringan. Graham
Strong, perwakilan dari World Vision di Afghanistan mengatakan bahwa
pelayanan ini sedang menjangkau orang-orang yang membutuhkan di
propinsi Badghis. "Kami lebih memusatkan perhatian kepada masalah
keamanan bahan pangan, hidup sehari-hari, sumber air bersih,
sanitasi, program kesehatan, dan juga pendidikan. Kami telah
berhasil membangun beberapa gedung sekolah dan menyalurkan
distribusi makanan ke wilayah-wilayah yang menjadi target World
Vision." Tim World Vision berkonsentrasi untuk mencukupi kebutuhan
jasmani dari para penduduk dan menghindari bentuk penginjilan
langsung.
"Kami telah menciptakan gaya yang ada sekarang ini. Sebagai tim
kami memutuskan akan menyatakan iman kami dengan perbuatan. Jika
kami mensharingkan iman kami secara verbal, kami tidak hanya
menempatkan diri kami dalam bahaya, tetapi kami juga membahayakan
hidup para staf nasional."
Sumber: What In The World, May 31, 2003
- Doakan pelayanan World Vision di Afghanistan dalam menjangkau
orang-orang yang menjadi korban perang dan hidup dalam kekurangan.
- Berdoa agar pelayanan mereka bisa diterima dan melalui upaya
pencukupan kebutuhan jasmani ini banyak penduduk Afghanistan bisa
mengenal kasih Kristus.
- Berdoa untuk perlindungan Tuhan bagi para staf World Vision dan
biarlah melalui teladan hidup mereka orang-orang Afganistan boleh
melihat Kristus.
e-JEMMi 27/2003
Sementara perhatian dunia terfokus pada kondisi di Irak, ada seorang
penginjil yang berkunjung ke Afghanistan. Dia adalah Sammy Tippit
yang baru saja menyelesaikan pelayanan doa syafaat di negara ini.
Ia mengatakan bahwa negara ini membutuhkan uluran tangan saudara-saudara seiman.
"Negara ini kekurangan pangan. Negara ini perlu restorasi dan
rekonstruksi untuk semua infrastruktur yang ada. Kami
memperhatikan bahwa Taliban telah secara terang-terangan
menghancurkan sekolah, rumah sakit, dan wilayah-wilayah yang
membutuhkan banyak bantuan."
Tippit mengatakan bahwa dia bersukacita saat menjumpai suatu
jaringan Kristen di Afghanistan meskipun mereka harus mengadakan
persekutuan di bawah tanah. Tippit merencanakan untuk menolong
mereka.
"Kami berharap akan dapat mengembangkan siaran radio di negara
ini untuk menayangkan khotbah-khotbahnya. Juga, kami ingin dapat
mensharingkan tentang sukacita Injil kepada orang-orang Kristen
di Afghanistan dan memuridkan mereka. Selain itu, kami
merencanakan untuk menyediakan bahan-bahan penginjilan dan
pelatihan kepemimpinan."
[Pelayanan di Afganistan ini merupakan follow-up dari pelayanan
Sammy Tippit Ministries di Asia Tengah yang diulas dalam edisi
minggu lalu.]
Sumber: Mission Network News, April 22nd, 2003
- Bersyukur atas jaringan komunitas Kristen yang telah ada di
Afghanistan. Doakan agar mereka dapat terus bertumbuh di tengah-tengah lingkungan yang kurang menguntungkan mereka ini.
- Berdoa juga untuk pelayanan tim Sammy Tippit dalam melakukan
pelayanan penginjilan di Afghanistan. Doakan agar harapan mereka
untuk menyediakan bahan penginjilan dan pelatihan kepemimpinan
bisa segera terlaksana dan dapat dipakai untuk memajukan
kekristenan di Afghanistan.
e-JEMMi 17/2003
"Di bulan-bulan semenjak rezim Taliban diruntuhkan, kami sering
mendengar bahwa banyak orang Afghanistan yang mulai mengenal
Kristus," lapor seorang perwakilan dari Open Doors. Salah seorang
dari penduduk tersebut adalah Fahmir (bukan nama asli). Dia berasal
dari keluarga Mullah (salah satu dari kelompok masyarakat yang
terkemuka di Afghanistan). Dia mengenal Yesus melalui kontak dengan
seorang Kristen dan membaca Alkitab. Perwakilan Open Doors
mengatakan bahwa:
"Menceritakan dan menjadi pengikut Kristus sangatlah berbahaya di
Afghanistan. Biasanya saya dan seorang teman bergaul dengan
penduduk Afghanistan. Sembari minum teh, kami memasang mata untuk
memperhatikan mereka-mereka yang terbuka bagi hal-hal rohani.
Lalu kami meluangkan banyak waktu bersama mereka dan melihat
siapa di antara mereka yang terbuka bagi Injil. Di suatu wilayah,
kami memiliki 200 kontak, dan sekarang kami dapat merintis
berdirinya sebuah gereja rumah. Banyak penduduk Afghanistan yang
siap untuk mengenal Yesus dan Injil. Beberapa orang dari mereka
mengatakan kepada kami bahwa mereka mengetahui empat atau lima
orang yang berpikiran sama dengan mereka -- dan gerakan
penginjilan ini pun menyebar."
Sumber: Friday Fax, January 3, 2002.
- Bersyukur untuk setiap penduduk Afghanistan yang telah mengenal
Yesus. Doakan proses follow-up mereka dan juga pengembangan gereja
rumah yang telah dirintis di beberapa wilayah.
- Berdoa untuk para pekerja dan misionaris yang melakukan pelayanan
di Afghanistan supaya Allah senantiasa menyertai mereka dan
memberikan kemampuan untuk mengatasi segala rintangan.
e-JEMMi 05/2003
Perwakilan dari EvangeCube International yang baru saja datang dari
Afghanistan melaporkan respon yang positif tentang pelayanan yang
mereka lakukan di Taliban, Afganistan. "Kami bekerja dengan gereja-
gereja baru di Afganistan. Penduduk menyukai EvangeCube karena 70%
dari masyarakat Afganistan masih buta huruf. Jadi, EvangeCube adalah
cara terbaik untuk memberitakan Injil kepada mereka. Dan, gereja
bertumbuh secara sehat." Tetapi tidaklah mudah karena Taliban masih
aktif. Perwakilan tersebut mengatakan bahwa fokus Taliban berubah --
yang semula adalah kekuatan-kekuatan koalisi sekarang beralih ke
gereja-gereja. Anda bisa membantu lebih lagi bagi pertumbuhan gereja
dengan EvangeCube, yang telah terbukti keefektivitasannya. "Penduduk
Afghanistan ingin mengetahui perbedaan antara kekristenan dengan
Islam. Dan EvangeCube tampak seperti sebuah mainan, jadi tidak
berbahaya dan orang-orang tidak perlu merasa cemas ketika
melihatnya. Secara otomatis Anda bisa melibatkan mereka dalam
percakapan mengenai Tuhan."
Sumber: Mission Network News, December 20th 2004