MORMONISME
Mormonisme juga menyebut diri sebagai "Gereja Orang-orang Kudus
pada Akhir Zaman" (Church of Latter Day Saints). Mormonisme ini
didirikan pada tahun 1830 oleh seorang Amerika yang bernama Joseph
Smith.
Joseph Smith, putra keempat dari sepuluh bersaudara pasangan Joseph
dan Lucy Mack Smith ini dilahirkan pada 23 Desember 1805 di Sharon
(Vermont, AS), di lingkungan keluarga kaum petani yang miskin.
Menurut pengakuan ibunya, sewaktu remaja Joseph Smith adalah seorang
yang buta huruf dan tidak paham isi Alkitab dan diakui pula bahwa ia
seorang pemuda yang suka berkhayal.
Menurut pengakuan Joseph Smith bahwa pada 21 September 1823, dalam
usia 18 tahun ia mendapat kunjungan dari malaikat yang bernama
Moroni. Malaikat tersebut memberitahukannya bahwa pada tahun 420 M
di sebuah bukit dekat Manchester, suatu perkampungan yang terletak
di daerah New York, pernah ditanam lempengan-lempengan emas, dan ia
disuruh untuk mengambilnya.
Setelah ditemukan, ia melihat di atas lempengan emas tersebut
tertulis huruf-huruf Mesir. Untuk menerjemahkan huruf-huruf
tersebut, ia mendapat bantuan "URIM" dan "TUMIM" (dua batu undian
yang ada dalam tutup dada pernyataan keputusan pada baju "efod" yang
dipakai imam dan dipergunakan untuk mencari tahu kehendak Allah)
(Keluaran 28:30), yang dipinjam dari malaikat.
Setelah menerjemahkan, malaikat mengambil kembali lempengan-
lempengan emas tersebut. Karya terjemahan ini kemudian dijadikan
kitab suci kaum Mormon dan pada tahun 1830 dicetak sebanyak lima
ribu eksemplar di Palmyra, New York.
Setelah Joseph Smith berhasil memperoleh pengakuan atas buku
terjemahan itu sebagai dasar dari satu perhimpunan keagamaan yang
baru, maka ia lebih lanjut menulis buku-buku lain. Menurut
pengakuannya bahwa buku-buku ini ditulis atas dasar ilham yang
diperoleh dari kunjungan malaikat kepadanya, ia juga mengatakan
pernah dikunjungi oleh Yohanes Pembaptis, Petrus, Yakobus, Yohanes,
Musa dan Elia.
Kesaksian hidup moralnya tidak baik. Ia memegang pandangan poligami,
dan menganjurkan para penganutnya untuk mengambil banyak istri. Ia
pernah mengawini empat wanita sekaligus dan menyebut perkawinan ini
sebagai "PERKAWINAN ROHANI". Pada waktu meninggal ia meninggalkan 17
Istri dan 56 anak.
Kasus meninggalnya Smith karena pembunuhan yang dilakukan oleh massa
yang berjumlah kurang lebih 200 orang mempunyai banyak alasan versi.
Ada yang menyebutkan karena masalah "perkawinan rohani", ia harus
berurusan dengan polisi dan dipenjarakan. Kemudian ia diperbolehkan
pulang dengan uang jaminan, tetapi tidak berani meninggalkan rumah
penjara karena rumah penjara tersebut sudah dikepung oleh massa yang
marah melihat perbuatan amoralnya. Akhirnya, massa yang marah itu
berhasil menerobos masuk dan Joseph Smith beserta saudaranya Hyrum
Smith ditembak mati di sana.
Ada pula yang menyatakan karena kasus pengrusakan kantor penerbitan
lokal "Nauvoo Expositor" yang dikomandonya, harus berurusan dengan
pihak berwajib, dan dimasukkan ke penjara di Carthage. Dan pada 27
Juni 1844, massa yang berjumlah kurang lebih 200 orang menerobos
masuk dan menurut cerita Smith masih sempat melawan dengan
menembakkan senjata yang dibawanya ke arah massa, tetapi pada
akhirnya ia mati di bawah berondongan senjata.
Kematian Joseph Smith dan saudaranya bagi para pengikut dihargai
sebagai mati syahid.
Gereja Mormon ini boleh dikatakan mempunyai anggota terbanyak
dibandingkan dengan bidat-bidat lainnya. Pada tahun 1960 anggotanya
berjumlah 1.650.000 orang. Pada April 1981 dilaporkan bahwa jumlah
anggota mereka sudah mencapai 4.638.000 orang dan tersebar di 83
negara. Sebanyak 30.000 orang misionaris tersebar di mana-mana
dengan rajin menarik orang untuk menjadi anggotanya. Kebanyakan para
misionaris atau pekerja mereka berstatus sukarela dengan tidak
mendapat imbalan apa-apa.
Di berbagai tempat didirikan bangunan-bangunan mewah. Pengaruh
gerakan ini makin lama makin hebat. Propaganda gerakan ini makin
lama makin luar biasa.
Cara Kerja Orang Mormon
Di Bidang Perdagangan
Di Amerika, gerakan ini mempunyai areal tanah yang sangat luas,
pabrik-pabrik dan usaha-usaha di bidang pertanian. Segala masalah
jual-beli yang mempunyai sangkut-paut dengan perdagangan diatur oleh
gereja. Hasil keuntungan digunakan untuk membeli saham, membangun
gedung-gedung yang mewah, dan mengembangkan propaganda agama mereka.
Di Bidang Pembangunan
Orang-orang Mormon tidak akan segan-segan membangun gedung serba
lux. Gedung-gedung yang didirikan mempunyai fasilitas yang serba
komplit. Bukan saja ada ruangan kebaktian, melainkan juga ada
ruangan khusus bagi pameran doktrin Mormon dan lain-lainnya.
Bangunan yang sangat terkenal berjumlah 10 buah, yang terakhir
dibangun pada tahun 1956 di Los Angeles dengan memakan biaya
6.000.000 (enam juta) dollar Amerika. Di ujung dari gedung tersebut
dipasang patung emas malaikat Moroni. Setiap tahun gedung tersebut
menarik perhatian para pengunjung dari berbagai negara dan banyak
pengunjung sangat tertarik dan terpengaruh dengan propaganda-
propaganda mereka.
Di Bidang Perkunjungan
Semangat perkunjungan mereka seperti Saksi Yehova. Setiap anggota
yang muda diharuskan menyumbangkan satu atau dua tahun waktu untuk
bekerja menyebarkan ajaran mereka, baik di dalam maupun luar negeri.
Dalam masa bekerja ini, pihak gereja hanya menanggung makan dan
penginapan mereka, sedangkan yang lain-lain ditanggung sendiri.
Biasanya, dalam perkunjungan, mereka berdua-dua berpakaian rapi,
mengunjungi rumah-rumah penduduk. Dengan sopan mereka akan
memperkenalkan diri sebagai misionaris "Gereja Orang-orang Suci pada
Akhir Zaman".
Dokrin / Pengajaran Mormon
Pada tahun 1831, gerakan Mormon mengumumkan pengakuan mereka dalam
13 (tiga belas) pasal kepercayaan dan di bawah ini merupakan
ringkasan dari beberapa pasal pengajaran mereka yang perlu
diketahui.
Doktrin Allah
Menurut mereka, Allah itu adalah superman, mempunyai badan, dapat
dilihat dan diraba tetapi mempunyai kekuatan luar biasa. Allah itu
adalah Adam yang sudah dipermuliakan. Orang-orang yang beriman
setelah meninggal dunia akan sama seperti Adam menjadi ilah dan ilah
itu masing-masing mempunyai isteri yang dikawinkan semasa di dunia.
Doktrin Kristus
Yesus adalah saudara Lucifer yang dilahirkan karena hubungan antara
Allah (Adam yang sudah dipermuliakan) dan Maria. Yesus di Kana
menikah dengan Marta don Mariam sehingga dapat melihat keturunannya
sebelum disalibkan (Yesaya 53:10). Jikalau tidak menikah, minimal Ia
mempunyai hubungan istimewa dengan Marta, Mariam, dan Mariam
lainnya. Allah lebih besar dari Kristus, Kristus lebih besar dari
Roh Kudus yang menjadi pesuruh-Nya. Joseph Smith adalah keturunan
dari Tuhan Yesus.
Doktrin Roh Kudus
Roh Kudus itu semacam benda yang kekal keberadaanya yang disalurkan
dari atas dan menyebar ke berbagai tempat. Roh Kudus dapat
dikaruniakan kepada seseorang melalui upacara-upacara yang dipimpin
oleh pendeta Mormon. Pribadi Roh Kudus yang sesungguhnya tidak dapat
hadir lebih dari satu tempat.
Doktrin Allah Tritunggal
Allah adalah satu pribadi, Yesus Kristus juga satu pribadi, demikian
pula dengan Roh Kudus. Mereka memiliki pribadi yang berbeda-beda.
Mereka bukan Allah Tritunggal, melainkan tiga Allah.
Doktrin Dosa
Menurut orang-orang Mormon, Adam terpaksa berbuat dosa dengan makan
buah pengetahuan baik dan jahat, karena jika Adam tidak makan buah
itu, maka ia tidak mungkin mengetahui hal yang baik dan jahat, dan
tidak mungkin pula ia mempunyai keturunan. Dengan demikian, bararti
ia tidak mentaati perintah Allah yang menghendaki manusia beranak-
cucu untuk memenuhi bumi ini.
Perintah Allah yang terutama adalah beranak-cuculah dan perintah
kedua adalah jangan makan buah terlarang. Adam, demi mentaati
perintah yang pertama, maka dengan terpaksa melanggar perintah yang
kedua. Yang berbuat dosa bukanlah Adam, melainkan Hawa. Hal ini
dikuatkan dengan pernyataan Rasul Paulus dalam 1Timotius 2:14 yang
berbunyi, "Lagi pula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan
itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa."
Doktrin Keselamatan
Menurut pendapat mereka, kematian Yesus tidak dapat menyelamatkan
orang lain, melainkan hanya Adam saja. Keselamatan yang sesungguhnya
hanya diperoleh melalui ketaatan pada peraturan-peraturan, sakramen-
sakramen dari Mormon, dan perbuatan baik. Baptisan yang dilaksanakan
pendeta Mormon dapat menghapus dosa. Dengan kata lain, baptisan
merupakan syarat mutlak untuk mendapat keselamatan.
Mereka juga mengajarkan bahwa anggota Mormon ini dapat menggantikan
sanak saudara yang sudah meninggal untuk dibaptiskan dan ini berarti
bahwa orang yang sudah meninggal masih mempunyai kesempatan untuk
diselamatkan, asalkan ada orang yang hidup mau dibaptiskan untuk
mereka.
Doktrin Gereja
Mereka berpendapat bahwa gereja Mormon merupakan gereja satu-satunya
yang sejati dan benar, sedangkan gereja yang berada di luar Mormon
hanya mengajarkan kebohongan dan berada di bawah kutukan Allah.
Mereka mengklaim gereja Mormon merupakan penjelmaan Allah dan
Kristus dan didirikan oleh malaikat, Petrus dan Yohanes.
Doktrin Pernikahan
Mormon mengajarkan praktik poligami dan berpendapat hubungan suami
istri tidak terbatas hanya di dunia ini, melainkan juga sampai ke
akhirat. Seorang anggota Mormon yang meninggal akan masuk ke dalam
kemuliaan dan istri-istrinya menurut urutan juga akan masuk ke dalam
kemuliaan. Jika ia diangkat sebagai raja untuk menguasai satu
daerah, maka istrinya akan menjadi permaisuri.
Oleh karena sistem poligami mendapat tantangan di berbagai negara,
maka mulailah mereka mengkaji ulang sistem tersebut. Pada 25
September 1890, ketua mereka yang bernama Wilford Woodruff
mengemukakan makalah yang isinya antara lain menyatakan agar para
anggota Mormon harus mentaati hukum dengan hanya beristeri satu.
Walaupun pemimpinnya telah memerintahkannya, tetapi masih adalah
pula anggota yang melanggarnya.
Doktrin Alkitab
Mereka mengajarkan bahwa ada tiga buku yang mempunyai otoritas yang
sejajar dengan Alkitab, yaitu:
- Kitab Mormon (The Book of Mormon)
- Doktrin dan Perjanjian (Doctrin and Covenants)
- Mutiara yang Bernilai (Pearl of Great Price)
Joseph Smith juga mengumumkan bahwa pendeta Mormon yang berbicara
dengan gerakan Roh Kudus itu adalah Firman Allah yang bisa
mendatangkan keselamatan.
Doktrin Penghakiman
Orang yang tidak termasuk dalam gerakan Mormon akan diadili,
demikian juga orang-orang yang menerima sakramen-sakramen dari
gereja lain.
Keberadaan bidat ini dikomentari oleh beberapa mantan penganutnya,
di antaranya dari Oliver Cowdery dan David Whitmer dengan
mengatakan, "Latter-day Saints Church was not God's true church"
(Gereja Orang-orang Kudus pada Akhir Zaman bukan gereja sejati
Allah). Dalam bukunya yang berjudul 'An Address to All Belivers in
Christ' (1887) menyatakan, "Joseph Smith by 1833 had became a false
prophet" (Sejak tahun 1833, Smith telah menjadi nabi palsu).
Diedit dari Sumber:
Judul Buku : Bidat Kristen dari Masa Ke Masa
Judul Artikel: Mormonisme
Pengarang : Paulus Daun
Penerbit : Yayasan "Daun Family", Manado, 2002
Halaman : 135 - 143
e-JEMMi 24/2005