You are hereArtikel Misi / Empat Alasan Banyak Orang Tidak Bersaksi Secara Efektif

Empat Alasan Banyak Orang Tidak Bersaksi Secara Efektif


By admin - Posted on 02 April 2018

Mengapa begitu banyak orang percaya yang menganggap sangat sulit untuk berbicara tentang Yesus? Sebagian alasannya berasal dari cara kita membentuk tipe pemimpin gereja yang telah mengajarkan orang untuk bersaksi tentang Kristus. Izinkan saya mengatakan betapa bersyukurnya saya untuk begitu banyak orang yang telah mengajarkan saya banyak hal mengenai bagaimana memberitakan kabar baik. Pada saat yang sama, saya telah mengamati beberapa konsekuensi yang tidak diinginkan dari cara yang sering kita lakukan dalam mengemas pelatihan penginjilan kita. Berikut adalah empat alasan utama:

Berbagi kesaksian

Pertama, kebanyakan orang percaya tidak menganggap diri mereka sebagai pembicara publik. Pelatihan penginjilan sering kali lebih berfokus pada pembelajaran tentang menyampaikan presentasi satu hal untuk semua orang daripada tentang pesan Injil dan pada orang-orang yang kepadanya kita berbagi. Pendekatan ini membuat orang yang tidak secara alami menjadi pembicara publik malah lebih gugup. Menurut Gallup, berbicara di depan umum adalah ketakutan terbesar kedua dari para orang dewasa. Memberikan serangkaian presentasi Injil merupakan bentuk pembicaraan di depan umum lebih daripada percakapan sehari-hari. Inilah alasan mengapa kita memiliki begitu banyak orang yang mengikuti beberapa bentuk pelatihan penginjilan namun tidak pernah benar-benar mengembangkan gaya hidup untuk bersaksi.

Kedua, sebagian besar orang yang mengajarkan pelatihan penginjilan cenderung bersikap agresif, Orang tipe A (mengangkat tangan saya, merasa bertanggung jawab karena rasa bersalah) yang menyaksikan Kristus dengan penuh semangat dan benar-benar menginginkan orang lain juga demikian. Namun, kebanyakan orang tidak terhubung seperti itu, jadi itu malah bisa mengintimidasi. Bayangkan, Anda akhirnya memutuskan untuk tampil bugar secara fisik. Anda pergi ke pusat kebugaran dan menyewa pelatih pribadi, dan di luar berjalanlah seorang pria yang mirip dengan saudara besar Arnold Schwarzenegger. Saya akan merasa sangat dikalahkan melihat diri saya di cermin dan kemudian melihat itu, bukan? Begitulah perasaan yang dialami banyak orang yang tidak memiliki banyak pengalaman bersaksi.

Ketiga, terkadang pelatihan penginjilan membuat kita lebih sadar diri daripada percaya diri. Saya telah bertemu dengan banyak orang Kristen yang memberi tahu saya beberapa versi tentang ini: "Saya bertemu dengan Tuhan, dan mulai mengatakan kepada orang lain bagaimana Dia mengubah hidup saya. Kemudian, saya mengikuti pelatihan penginjilan, dan tiba-tiba mulai bertanya-tanya apakah saya selama ini salah. Jadi, saya menjadi lebih khawatir daripada berani." Bukan itu yang dimaksud dengan pelatihan bersaksi, dan bukan itu tujuan kita di sini. Itu mungkin bukan kisah Anda, tapi ini adalah salah satu yang pernah saya dengar berkali-kali.

Alasan keempat adalah kurangnya pelatihan dan lebih banyak tentang subkultur Kristen yang telah kita ciptakan hari ini, yang menyebabkan sebagian besar orang Kristen menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk menyelamatkan orang-orang yang sedikit berinteraksi dengan orang-orang yang terhilang. Kita hidup dalam lingkungan Kristen, yang berarti kita pergi ke bioskop bersama orang-orang percaya, mengadakan pesta dengan orang-orang percaya, dan melakukan hampir semua hal dalam waktu kebebasan kita dengan orang-orang percaya. Dengan seringnya bersekutu dengan orang-orang kudus, kita kehilangan beban untuk menjalin pertemanan dengan orang-orang berdosa. Akan tetapi, Yesus dikenal sebagai teman orang-orang berdosa (Lukas 7).

Dengan seringnya bersekutu dengan orang-orang kudus, kita kehilangan beban untuk menjalin pertemanan dengan orang-orang berdosa. Akan tetapi, Yesus dikenal sebagai teman orang-orang berdosa.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Apa pun alasannya, saatnya para pemimpin gereja membantu orang percaya bertumbuh dengan percaya diri dalam menyaksikan Kristus di kehidupan sehari-hari mereka, begitulah mereka dilahirkan untuk melakukannya. Itulah sebabnya saya menulis buku Sharing Jesus. Saya tidak akan mencoba membuat Anda menjadi Billy Graham atau Rasul Paulus berikutnya, tetapi untuk membantu Anda menjadi pribadi seperti yang Allah inginkan atas diri Anda, menjadi orang yang Allah ciptakan untuk Anda, dan menjadi seperti tuan rumah orang-orang percaya di Kitab Suci dan sejarah yang menceritakan kisah nyata di balik penyebaran Injil Yesus di seluruh dunia. Orang-orang seperti orang-orang yang tidak disebutkan namanya dalam Kisah Para Rasul 11:19-23 yang menanamkan Injil secara mendalam di Antiokhia, kota terbesar keempat Kekaisaran Romawi. Orang-orang seperti yang digambarkan Michael Green dalam bukunya Evangelism in the Early Church: "Berbeda dengan hari ini, ketika kekristenan sangat intelektual dan dibagikan oleh pendeta profesional ke sebuah konstituen yang semakin terbatas pada kelas menengah, pada masa awal iman itu secara spontan disebarkan oleh penginjil informal, dan mendapat daya tarik terbesar di antara kalangan pekerja."

"Penginjil-penginjil informal" ini adalah orang-orang biasa seperti Anda (saya sedang berbicara tentang Anda) yang Allah pakai untuk menginjili Kekaisaran Romawi. Anda bisa melakukan ini dalam kehidupan sehari-hari Anda, dan saya ingin membantu Anda melakukan hal itu. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Churchleaders.org
URL : http://churchleaders.com/outreach-missions/outreach-missions-articles/304270-4-reasons-many-dont-effectively-witness-alvin-reid.html
Judul asli artikel : 4 Reasons Many Don't Effectively Witness
Penulis artikel : Alvin Reid
Tanggal akses : 14 Juli 2017