A M E R I K A L A T I N
Banyak orang Amerika Latin yang mengikuti pelatihan pelayanan Injil.
Mereka merencanakan untuk kembali ke daerah asal masing-masing atau
melakukan pelayanan lintas budaya baik sebagai pendeta maupun
misionaris. Paul Sywulka adalah presiden dari the Central American
Theological Seminary di Guatemala. Pelatihan ini merupakan salah
satu program dari CAM International dan terbesar di Amerika Tengah.
"Orang-orang Amerika Latin cenderung menyadari kenyataan bahwa
mereka mempunyai banyak persamaan dengan budaya-budaya lain di
Dua-Pertiga Belahan Dunia, dan kemungkinan, kehadiran mereka
tidak sama dengan halangan atau menciptakan kesulitan-kesulitan
sama yang kadang-kadang dihadapi oleh para misionaris Amerika
Utara."
Sywulka mengatakan bahwa umat percaya Amerika Latin melihat adanya
pola penginjilan di sekitar mereka dan mereka mendapat visi dari hal
tersebut.
"Mereka seolah-olah merasakan bahwa Allah telah membangkitkan
gereja di Amerika Latin untuk berperan aktif dalam sejarah saat
ini."
Sumber: Mission Network News, May 12th, 2003
- Doakan pelayanan CAM International di Amerika Latin untuk menolong
umat Kristen setempat mengembangkan pelayanan penginjilannya.
- Berdoa untuk umat Kristen Amerika Latin yang mengikuti pelatihan
pelayanan Injil terutama saat mereka kembali ke daerahnya masing-masing. Doakan agar mereka bisa melaksanakan penginjilan dengan
baik.
- Khusus di Indonesia, doakan para lulusan STT (Sekolah Tinggi
Teologia) yang telah dilatih untuk melayani lintas budaya dapat
mengembangkan pelayanan Kristen dimana pun mereka ditempatkan.
e-JEMMi 20/2003
Jumlah gereja di Amerika Latin mengalami peledakan. Itu merupakan
kabar yang bagus. Kabar buruknya adalah di sana belum tersedia cukup
pemimpin terlatih untuk mengajari para petobat baru. Sebagai respon
terhadap hal tersebut, Evangelical Free Church Mission baru-baru ini
meluncurkan Latin America Training Network (LATN). Pendeta Free
Church, Keith Anderson, menjelaskan fungsi LATN sebagai suatu
\'sekolah tanpa dinding\' dan menawarkan pelatihan on-site sesuai
dengan lokasi para pemimpin tersebut. Satu hal yang unik dari LATN
adalah LATN tidak mengirim para profesor, tapi menyelenggarakan
pelatihan bagi para siswa dan semua materi LATN tersaji di internet.
Anderson mengatakan bahwa pelayanan LATN tersebut baru dalam tahap
awal dan mereka bermaksud mengembangkan pelayanan itu di masa
mendatang. Dua kursus utama yang diberikan LATN telah diuji coba
oleh 20 siswa. Tujuannya adalah sekali kita memiliki kelompok inti
dari kursus-kursus tersebut maka kita dapat menawarkan LATN kepada
umum. Tetapi sekarang ini kami baru mencobanya kepada 20 siswa dari
berbagai negara di Amerika Latin.
Sumber: Mission Network News, September 16th, 2002
- Berdoa agar pelayanan LATN dapat dikembangkan dalam waktu dekat
ini sehingga dapat diakses oleh umum dan memberikan banyak
manfaat.
- Doakan orang-orang yang mengelola LATN agar diberi hikmat oleh
Allah untuk membantu melatih pemimpin-pemimpin yang handal guna
menolong proses follow-up bagi petobat baru.
- Di Indonesia, seperti LATN, ada PESTA (Pendidikan Elektronik
Sekolah Teologia Awam) untuk memperlengkapi orang Kristen awam
dengan pendidikan Teologia agar mereka semakin mengerti panggilan
hidupnya sebagai orang Kristen. Berdoa supaya melalui kursus-kursus yang diadakan PESTA banyak jiwa dimenangkan sehingga mereka
juga dapat bertumbuh dan didewasakan dalam Kristus, serta bersedia
menjadi saksi-saksi-Nya. Informasi lengkap tentang PESTA, termasuk
jenis kursus-kursus yang diberikan dan cara mendaftar bisa Anda
dapatkan dengan berkunjung ke situs PESTA di alamat:
==> info-pesta@sabda.org >
e-JEMMi 41/2002
Banyak orang mengetahui bahwa gereja di Amerika Latin berkembang
dengan pesat. Hal ini berarti pelatihan pemimpin gereja sangatlah
diperlukan. Perwakilan dari Evangelical Free Church Association
mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi adalah bagaimana memberikan
pelatihan pemahaman Alkitab kepada para pemimpin. Tahun 2002,
Evangelical Free Church Association telah meluncurkan sekolah
teologi via internet, namun sekarang butuh hal yang lebih lagi. "Ada
sejumlah pendeta yang ingin mendapat lebih banyak pendidikan, namun
mereka tidak dapat melanjutkan pendidikan karena sejumlah alasan.
Latin America Training Network (LATN) memberikan respon terhadap
kebutuhan para pemimpin gereja di Amerika Latin." Perwakilan LATN
mengatakan bahwa mereka sedang membuat program dengan kurikulum baru
yang akan diluncurkan tahun 2005. Tim LATN bekerja keras karena:
"Kami melihat bahwa hal tersebut menjadi kebutuhan yang mendesak.
Setiap hari kami lihat sekitar 8000 petobat baru di Amerika Latin.
Hal ini menciptakan kebutuhan akan pemimpin gereja yang cukup besar
dan ini menjadi sasaran utama LATN."
Sumber: Mission Network News, June 24th 2004
- Bersyukur atas perkembangan gereja yang cukup pesat di Amerika
Latin. Berdoa untuk proses penggembalaan jemaat baru agar mereka
bisa semakin bertumbuh dan diperteguh imannya.
- Doakan program pelatihan kepemimpinan yang disiapkan oleh LATN
agar bisa diselesaikan tepat waktu. Doakan agar program ini bisa
memperlengkapi para pemimpin gereja sehingga mereka bisa melayani
jemaat-jemaat baru dengan baik sesuai dengan prinsip Firman Tuhan.
e-JEMMi 26/2004
Seorang generasi Kristen baru di Amerika Latin yang juga seorang
misionaris Dawn di Colombia, Berna Salcedo, mengatakan, "Beberapa
waktu yang lalu, saat saya berada di Santiago, ibukota Chile, saya
melihat sekelompok orang muda di jalanan. Pakaian dan rambut mereka
warnanya mencolok, begitu juga dengan lagu-lagu yang mereka
nyanyikan. Yang membuat saya heran, mereka menyanyikan lagu-lagu
Kristiani. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka mengikut Yesus
tetapi tidak dengan cara penginjilan tradisional seperti yang
dilakukan oleh nenek moyang mereka. Mereka ingin mengabarkan Injil
kepada orang-orang yang tidak akan pernah menginjakkan kakinya di
sebuah gereja tradisional. Sebagai tindak lanjut dari pernyataan
yang mengejutkan itu, saya mencari informasi seputar fenomena
tersebut di Amerika Latin. Amerika Latin adalah benua termuda; 60%
penduduknya berusia dibawah 34 tahun; jutaan orang tidak memiliki
agama, kecuali orang-orang pinggiran yang telah sedikit mengenal
kebudayaan, seperti jenis musik. Berdasarkan penelitian saya,
gereja-gereja yang sudah didirikan, hampir tidak pernah melakukan
penginjilan kepada generasi ini. Itulah alasannya mengapa sekelompok
orang muda tersebut meninggalkan gereja di Chile; mereka merasa
tidak diterima! Pada saat para pemimpin Kristen muda dari Paraguay,
Meksiko, Brazil, Chile, Peru, dan Venezuela berkumpul, sebuah
gerakan baru yang bernama "Amanecer X" (dalam bahasa Spanyol disebut
"Dawn X") dibentuk dengan koordinator Olgalvaro Bastos. Tujuan dari
gerakan ini adalah untuk mendirikan gereja-gereja yang akan
memuridkan dan melatih generasi ini. Lebih dari 300 pendiri gereja
muda telah siap untuk dilatih. Para pemimpin muda ini tidak
membiarkan tradisi-tradisi formal kembali mengikat mereka sehingga
gerakan ini sepertinya menyebar lebih cepat dari penyakit! Jika Anda
ingin tahu lebih banyak, kunjungi situs mereka -- jika Anda berani!
==> http://www.tribalgeneration.com.br
Sumber: FridayFax, July 2, 2004
- Bersyukur untuk generasi Amanecer X yang berupaya untuk menjangkau
generasi muda di Amerika Latin. Doakan supaya pelayanan ini bisa
efektif dan tidak menjadi batu sandungan.
- Berdoa agar tujuan mereka untuk mendirikan gereja dan melatih para
generasi muda dapat segera terwujud. Dengan demikian bisa
mendukung pertumbuhan iman generasi muda tersebut.
e-JEMMi 28/2004
Seorang generasi Kristen baru di Amerika Latin yang juga seorang
misionaris Dawn di Colombia, Berna Salcedo, mengatakan, "Beberapa
waktu yang lalu, saat saya berada di Santiago, ibukota Chile, saya
melihat sekelompok orang muda di jalanan. Pakaian dan rambut mereka
warnanya mencolok, begitu juga dengan lagu-lagu yang mereka
nyanyikan. Yang membuat saya heran, mereka menyanyikan lagu-lagu
Kristiani. Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka mengikut Yesus
tetapi tidak dengan cara penginjilan tradisional seperti yang
dilakukan oleh nenek moyang mereka. Mereka ingin mengabarkan Injil
kepada orang-orang yang tidak akan pernah menginjakkan kakinya di
sebuah gereja tradisional. Sebagai tindak lanjut dari pernyataan
yang mengejutkan itu, saya mencari informasi seputar fenomena
tersebut di Amerika Latin. Amerika Latin adalah benua termuda; 60%
penduduknya berusia dibawah 34 tahun; jutaan orang tidak memiliki
agama, kecuali orang-orang pinggiran yang telah sedikit mengenal
kebudayaan, seperti jenis musik. Berdasarkan penelitian saya,
gereja-gereja yang sudah didirikan, hampir tidak pernah melakukan
penginjilan kepada generasi ini. Itulah alasannya mengapa sekelompok
orang muda tersebut meninggalkan gereja di Chile; mereka merasa
tidak diterima! Pada saat para pemimpin Kristen muda dari Paraguay,
Meksiko, Brazil, Chile, Peru, dan Venezuela berkumpul, sebuah
gerakan baru yang bernama "Amanecer X" (dalam bahasa Spanyol disebut
"Dawn X") dibentuk dengan koordinator Olgalvaro Bastos. Tujuan dari
gerakan ini adalah untuk mendirikan gereja-gereja yang akan
memuridkan dan melatih generasi ini. Lebih dari 300 pendiri gereja
muda telah siap untuk dilatih. Para pemimpin muda ini tidak
membiarkan tradisi-tradisi formal kembali mengikat mereka sehingga
gerakan ini sepertinya menyebar lebih cepat dari penyakit! Jika Anda
ingin tahu lebih banyak, kunjungi situs mereka -- jika Anda berani!
==> http://www.tribalgeneration.com.br
Sumber: FridayFax, July 2, 2004
- Bersyukur untuk generasi Amanecer X yang berupaya untuk menjangkau
generasi muda di Amerika Latin. Doakan supaya pelayanan ini bisa
efektif dan tidak menjadi batu sandungan.
- Berdoa agar tujuan mereka untuk mendirikan gereja dan melatih para
generasi muda dapat segera terwujud. Dengan demikian bisa
mendukung pertumbuhan iman generasi muda tersebut.
e-JEMMi 50/2004
Worldwide Christian Schools (WCS) mengajak anak-anak untuk ikut
dalam program 'Share the Joy'. Perwakilan dari CWS, Steve Guerink,
menjelaskan tentang 'Share the Joy' -- sebuah program yang bertujuan
untuk menunjukkan kepada anak-anak bahwa sekolah mereka dapat
menjadi sebuah bagian dari program misi di tempat-tempat lain.
Program ini merupakan unit interaktif yang bisa digunakan para guru
dengan tujuan untuk membuat anak-anak bersukacita tentang segala
sesuatu yang terjadi di Republik Dominika. "Tujuan program ini
adalah memberikan kesadaran misi di setiap kelas 'Share the Joy'
menjadi alat bantu bagi seorang guru untuk mengetahui seluk beluk
pelayanan WCS di 21 sekolah yang ada di Republik Dominika. Guerink
mengatakan bahwa ada kesempatan besar bagi penginjilan di sekolah-
sekolah yang mereka layani. "Para guru di sekolah dapat berdekatan
dengan anak-anak hari demi hari. Mereka tidak hanya sekadar mengajar
tentang pengetahuan, namun sekaligus juga memberitakan kabar
sukacita Injil. Selanjutnya, anak-anak tersebut bisa membawa kabar
sukacita itu dalam keluarganya." Pada saat kelas-kelas atau sekolah-
sekolah mulai menjadi sponsor bagi sekolah-sekolah Kristen lainnya
yang ada di Republik Dominika, mereka mulai melebarkan Kerajaan
Kristus.
Sumber: Mission Network News,May 9th 2005
Poko Doa
- Doakan untuk pelayanan penginjilan Worldwide Christian Schools di
Republik Dominika melalui sekolah-sekolah. Doakan supaya anak-anak
bisa mendengar dan menerima Injil serta mensharingkannya kepada
keluarga mereka.
- Berdoa supaya Allah memberkati program 'Share the Joy' dan memberi
kesetiaan kepada para pekerja WCS yang melayani di Republik
Dominika.
e-JEMMi 20/2005
Perkembangan ekonomi telah membuka banyak hati untuk mengenal
Kristus. Setelah selama 20 tahun Floresta menyediakan sarana-sarana
untuk mengembangkan bidang ekonomi dan pertanian di Republik
Dominika tanpa/sedikit mengharapkan adanya buah-buah rohani melalui
pelayanan itu, saat ini harapan itu mulai membuahkan hasil.
Perwakilan dari Floresta, Scott Sabin, mengatakan bahwa Floresta
telah mengadakan program Pemahaman Alkitab bagi para pemimpin awam.
Program ini diselenggarakan bekerjasama dengan para pendeta lokal.
"Kami telah melatih 110 pemimpin awam untuk memimpin kelompok
Pemahaman Alkitab (PA). Sekarang kami telah memiliki 82 kelompok PA
reguler di 30 desa. Dari kelompok tersebut, ada 560 orang yang ikut
PA. Sekitar 113 orang dari 560 orang tersebut telah membuat
keputusan untuk menerima Kristus pada tahun lalu." Para pendeta
lokal tertarik dengan program ini. "Program tersebut membantu
gereja-gereja mereka untuk bertumbuh. Sisi lain dari program ini
adalah kami bisa mendorong para pendeta agar bisa memberi semangat
kepada para jemaatnya untuk menjangkau komunitas di sekitar mereka
dan terlibat dalam permasalahan-permasalahan sosial yang ada ...
dengan mensharingkan Injil (satu-satunya jalan utama untuk mengatasi
permasalahan) kepada masyarakat."
Sumber: Mission Network News, August 8th 2005
Pokok Doa
- Berdoa untuk pelayanan Floresta di Republik Dominika, khususnya
dalam mengembangkan program pengembangan Alkitab bagi para
pemimpin awam.
- Doakan kerjasama antara Floresta, para pemimpin gereja, dan jemaat
gereja lokal dalam menjangkau komunitas di sekitar mereka.
e-JEMMi 33/2005